Persaingan untuk chip smartphone yang lebih kecil dan lebih efisien semakin memanas, dengan pemain utama membuat langkah strategis untuk perangkat masa depan.
Apple dilaporkan telah memesan pasokan chip 2nm TSMC untuk iPhone mendatang, kemungkinan besar ditargetkan untuk model iPhone 17 Pro pada tahun 2025. Langkah ini menegaskan komitmen Apple untuk tetap berada di garis depan teknologi prosesor mobile.
Sementara itu, Samsung mendorong batas lebih jauh lagi. Divisi foundry raksasa teknologi Korea ini bertujuan untuk memproduksi chip 1,4nm pada tahun 2027, berpotensi menggerakkan seri Galaxy S27 dengan prosesor paling miniatur yang pernah dibuat untuk smartphone.
Namun, analis industri Ming-Chi Kuo menawarkan timeline yang berbeda untuk adopsi teknologi 2nm oleh Apple:
- Seri iPhone 17 (2025) kemungkinan masih akan menggunakan chip 3nm, meskipun varian N3P yang ditingkatkan dari TSMC.
- Chip 2nm mungkin tidak muncul di iPhone sampai jajaran iPhone 18 pada tahun 2026.
- Bahkan saat itu, chip 2nm yang canggih mungkin terbatas pada model iPhone 18 kelas atas karena peningkatan biaya produksi.
Dorongan untuk transistor yang lebih kecil membawa beberapa manfaat:
- Efisiensi energi yang lebih baik
- Pengurangan panas yang dihasilkan
- Berpotensi menurunkan biaya manufaktur (per transistor)
- Peningkatan kepadatan kinerja
Namun, tantangan tetap ada:
- Samsung telah berjuang dengan masalah hasil chip dalam beberapa tahun terakhir.
- Biaya ekstrem yang terkait dengan node terdepan ($20.000 per wafer 3nm) dapat membatasi adopsi secara luas.
- Kita mungkin mendekati batas penskalaan chip berbasis silikon.
Seiring industri mendorong menuju 2nm dan seterusnya, konsumen dapat mengharapkan kemajuan berkelanjutan dalam kinerja dan efisiensi smartphone. Namun, manfaat dari setiap node baru mungkin menjadi kurang dramatis, dan biaya yang terkait dengan pengembangan dapat menyebabkan segmentasi lebih lanjut antara perangkat premium dan kelas menengah.