Di era yang didominasi arsitektur x86, petualangan seorang penggemar teknologi dengan server Sun Microsystems SPARC jadul memberikan gambaran menarik tentang lanskap komputasi tahun 1990-an. Perjalanan ini tidak hanya menyoroti tantangan dalam menghidupkan kembali perangkat keras berusia puluhan tahun, tetapi juga menunjukkan warisan abadi dari keunggulan teknik Sun.
Proyek Menghidupkan Kembali SPARC
Proyek ini berpusat pada tiga sistem berbasis SPARC yang diperoleh secara gratis:
- Sun SPARCstation 20 (1994) - Harga asli $12.195 ($26.080 pada 2024)
- Sun Ultra 1 Creator (1995) - Harga asli $25.995 ($53.276 pada 2024)
- Axil Ultima 1 (1996) - Harga asli $9.995 ($19.939 pada 2024)
Mesin-mesin ini, yang dulunya merupakan puncak dari komputasi workstation, kini menjadi kapsul waktu dari era ketika arsitektur RISC menantang dominasi x86 dalam komputasi kinerja tinggi.
Mengatasi Kendala NVRAM
Tantangan utama dalam menghidupkan kembali sistem-sistem ini terletak pada NVRAM (Non-Volatile Random-Access Memory) mereka yang terhapus. Masalah ini, yang umum terjadi pada mesin SPARC yang lama tidak aktif, memerlukan intervensi manual untuk memulihkan informasi sistem yang penting.
Prosesnya melibatkan:
- Mengakses prompt debugging OpenBoot
- Memasukkan nilai NVRAM secara manual menggunakan perintah
mkp
- Menghasilkan dan memverifikasi checksum
Prosedur yang teliti ini menyoroti aspek unik dari arsitektur SPARC, termasuk penggunaan NVRAM untuk menyimpan data sistem penting seperti ID host dan alamat Ethernet.
Gambar ini menunjukkan urutan penyalaan yang sering menyertai upaya menghidupkan kembali mesin SPARC klasik |
Hasil yang Beragam
Upaya menghidupkan kembali menghasilkan tingkat keberhasilan yang berbeda-beda:
- Sun Ultra 1 Creator: Berhasil boot, menunjukkan ketangguhan lini workstation unggulan Sun.
- Sun SPARCstation 20: Berhasil mengatasi masalah NVRAM awal tetapi mengalami kegagalan diagnostik memori, menunjukkan kemungkinan degradasi perangkat keras.
- Axil Ultima 1: Awalnya menunjukkan harapan tetapi akhirnya gagal boot, menggarisbawahi keandalan superior perangkat keras asli Sun dibandingkan dengan klonnya.
Pesan kesalahan yang ditampilkan dari SPARCstation 20, mencerminkan tantangan perangkat keras yang dihadapi selama upaya menghidupkan kembali |
Di Balik Boot Dasar: Tantangan Konfigurasi Jaringan
Bagi mereka yang berhasil menjalankan sistem SPARC mereka, rintangan berikutnya melibatkan konfigurasi jaringan. Berbeda dengan sistem modern yang mengandalkan DHCP, mesin-mesin jadul ini menggunakan RARP (Reverse Address Resolution Protocol) untuk penugasan alamat IP. Ini memerlukan pengaturan server RARP, biasanya pada sistem modern seperti Raspberry Pi, untuk memfasilitasi konektivitas jaringan.
Daya Tarik Abadi SPARC
Usaha yang dicurahkan dalam menghidupkan kembali sistem-sistem ini menunjukkan daya tarik yang berkelanjutan dari arsitektur SPARC. Seperti yang dicatat oleh seorang komentator, bahkan sistem SPARC yang lebih baru seperti Sun Ultra 45 – salah satu desktop SPARC terakhir – terus memikat para penggemar. Mesin-mesin ini mewakili bab unik dalam sejarah komputasi, menawarkan fitur seperti dukungan ZFS asli yang masih menarik bagi penggemar teknologi hingga saat ini.
Kesimpulan
Meskipun kepraktisan penggunaan sistem SPARC berusia puluhan tahun dalam lingkungan komputasi modern terbatas, proses menghidupkan kembali mereka memberikan wawasan berharga tentang evolusi arsitektur komputer dan desain sistem. Ini juga menjadi bukti kualitas teknik produk Sun Microsystems, yang banyak di antaranya masih berfungsi setelah hampir tiga dekade.
Bagi mereka yang tertarik untuk mengeksplorasi sejarah komputasi secara langsung, proyek seperti menghidupkan kembali SPARC ini menawarkan koneksi nyata dengan semangat inovasi yang mendorong kemajuan pesat teknologi di tahun 1990-an. Saat kita terus mendorong batas-batas kekuatan komputasi, melihat kembali sistem-sistem perintis ini mengingatkan kita tentang seberapa jauh kita telah berkembang – dan fondasi kokoh yang menjadi dasar teknologi kita saat ini.