Lulusan Gen Z Hadapi Tantangan Rekrutmen: 1 dari 6 Perusahaan Ragu, Tapi Apakah Ini Benar-benar Hal Baru?

BigGo Editorial Team
Lulusan Gen Z Hadapi Tantangan Rekrutmen: 1 dari 6 Perusahaan Ragu, Tapi Apakah Ini Benar-benar Hal Baru?

Survei terbaru dari Intelligent.com mengungkapkan bahwa 1 dari 6 perusahaan ragu untuk merekrut lulusan perguruan tinggi baru, terutama dari Generasi Z. Namun, statistik ini mungkin tidak seburuk yang terlihat, dan masalah yang mendasarinya lebih kompleks daripada sekadar perbedaan generasi.

Sorotan Survei

  • 75% perusahaan melaporkan ketidakpuasan dengan sebagian atau semua lulusan baru yang direkrut
  • 60% perusahaan memecat lulusan perguruan tinggi baru tahun ini
  • 1 dari 6 manajer perekrutan mengungkapkan keraguan untuk merekrut dari kelompok ini
  • 90% manajer perekrutan percaya lulusan baru harus menjalani pelatihan etiket

Tinjauan Lebih Dalam

Meskipun angka-angka ini terlihat mengkhawatirkan, penting untuk mempertimbangkannya dalam konteks. Banyak komentator menunjukkan bahwa keluhan serupa juga pernah ditujukan kepada generasi-generasi sebelumnya saat memasuki dunia kerja. Tanpa data perbandingan dari tahun-tahun sebelumnya atau kelompok usia lain, sulit untuk menentukan apakah ini menunjukkan perubahan signifikan atau hanya kelanjutan dari tren yang sudah ada sejak lama.

Tantangan bagi Lulusan Baru

Survei menyoroti beberapa area di mana lulusan baru dilaporkan mengalami kesulitan:

  1. Kesiapan untuk bekerja
  2. Pengelolaan beban kerja
  3. Profesionalisme
  4. Keterampilan komunikasi
  5. Kemampuan beradaptasi terhadap umpan balik

Namun, masalah-masalah ini mungkin tidak hanya khas Gen Z. Seperti yang dicatat oleh seorang komentator, "Saya ingat mendengar hal yang sama tentang kelompok saya di awal tahun 90-an."

Peran Perusahaan

Menariknya, artikel ini mengakui bahwa perusahaan juga berbagi tanggung jawab dalam situasi ini. Huy Nguyen, Penasihat Utama Pendidikan dan Pengembangan Karir Intelligent, menyatakan:

"Perusahaan memiliki tanggung jawab yang sama untuk mempersiapkan lulusan baru untuk tempat kerja mereka dan memberikan mereka kesempatan terbaik untuk berhasil. Dengan memahami tantangan pekerja Gen Z, perusahaan dapat mengambil pendekatan yang lebih proaktif dengan menerapkan program orientasi karyawan formal yang secara jelas menguraikan budaya dan harapan perusahaan."

Dampak COVID-19

Satu faktor yang tidak dieksplorasi secara ekstensif dalam survei adalah dampak potensial pandemi COVID-19 terhadap pengalaman kuliah lulusan baru. Dengan banyaknya kursus yang beralih ke online dan magang tradisional yang terganggu, mungkin beberapa lulusan kehilangan kesempatan pengembangan profesional yang penting.

Pandangan ke Depan

Meskipun ada tantangan, 84% perusahaan masih berencana untuk merekrut lulusan perguruan tinggi baru pada tahun 2025. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada kekhawatiran, sebagian besar bisnis tetap melihat nilai dalam membawa talenta baru ke organisasi mereka.

Bagi lulusan baru, kunci kesuksesan mungkin terletak pada menunjukkan inisiatif, kemampuan beradaptasi, dan etos kerja yang kuat. Bagi perusahaan, berinvestasi dalam program orientasi dan mentoring yang kuat bisa membantu menjembatani kesenjangan antara lingkungan akademik dan profesional.

Saat kita melangkah maju, penting untuk diingat bahwa setiap generasi menghadapi tantangan unik saat memasuki dunia kerja. Ukuran kesuksesan yang sebenarnya akan terlihat dari bagaimana pemberi kerja dan karyawan beradaptasi untuk menghadapi tantangan-tantangan ini secara langsung.

Infografis ini menggambarkan faktor-faktor kunci yang mempengaruhi keputusan manajer perekrutan ketika mempertimbangkan lulusan perguruan tinggi baru, dengan menekankan pentingnya inisiatif dan kemampuan beradaptasi
Infografis ini menggambarkan faktor-faktor kunci yang mempengaruhi keputusan manajer perekrutan ketika mempertimbangkan lulusan perguruan tinggi baru, dengan menekankan pentingnya inisiatif dan kemampuan beradaptasi