Cloud vs On-Premise: Ekonomi Tersembunyi di Balik Kesuksesan 37signals Keluar dari Cloud Senilai $2 Juta

BigGo Editorial Team
Cloud vs On-Premise: Ekonomi Tersembunyi di Balik Kesuksesan 37signals Keluar dari Cloud Senilai $2 Juta

Komunitas teknologi sedang aktif membahas ekonomi komputasi cloud versus infrastruktur on-premise, dipicu oleh pengungkapan terbaru 37signals tentang strategi sukses mereka keluar dari cloud. Meskipun komputasi cloud telah diterima secara luas sebagai pilihan default untuk banyak bisnis, diskusi komunitas menunjukkan bahwa apa yang tampak ideal mungkin tidak seindah yang dibayangkan, terutama bagi perusahaan dengan beban kerja yang dapat diprediksi.

Ekonomi Sebenarnya dari Bebas Cloud

Wawasan penting dari komunitas teknologi mengungkapkan bahwa investasi 37signals sebesar $700.000 dalam sistem Dell mewakili jejak infrastruktur yang relatif sederhana - mungkin hanya dua rak server penuh. Dengan biaya colocation modern yang bisa serendah $10.000 per bulan, perhitungan ekonominya menjadi sangat menarik jika dibandingkan dengan biaya cloud sebelumnya sebesar $3,2 juta per tahun.

Rincian Angka

  • Biaya AWS sebelumnya: ~$3,2 juta per tahun
  • Investasi perangkat keras baru: $700.000 (biaya satu kali)
  • Perkiraan biaya colocation: ~$120.000 per tahun
  • Biaya cloud saat ini: $1,3 juta (sementara, karena kontrak AWS S3)
  • Proyeksi penghematan lima tahun: >$10 juta

Bagian yang Terlewatkan

Diskusi komunitas menunjukkan pertimbangan penting yang tidak ada dalam narasi publik 37signals: biaya sumber daya manusia untuk mengelola infrastruktur on-premise. Namun, CTO perusahaan David Heinemeier Hansson mengatasi kekhawatiran ini, mencatat bahwa mereka mempertahankan ukuran tim yang sama setelah transisi, berbeda dengan spekulasi awal tentang kebutuhan ekspansi tenaga kerja.

Titik Ideal Cloud

Diskusi ini memicu perdebatan lebih luas tentang kapan komputasi cloud masuk akal secara finansial. Konsensus yang muncul dari komunitas teknologi menunjukkan bahwa sementara layanan cloud unggul untuk beban kerja yang bervariasi atau tidak dapat diprediksi, mungkin terlalu mahal untuk operasi yang stabil dan dapat diprediksi - perspektif yang menantang pemikiran industri saat ini yang mengutamakan cloud.

Melihat ke Depan

37signals berencana untuk lebih mengoptimalkan infrastruktur mereka dengan mengganti penyimpanan AWS S3 yang tersisa (saat ini menampung 10PB data) dengan konfigurasi Pure Storage dual datacenter yang menawarkan kapasitas 18PB. Langkah ini diperkirakan akan menghabiskan biaya kurang lebih sama dengan biaya S3 selama satu tahun, berpotensi menghasilkan penghematan jangka panjang yang lebih besar.

Implikasi Industri

Meskipun kisah sukses ini meyakinkan, penting untuk dicatat bahwa proyek repatriasi cloud tetap relatif jarang, dengan para analis memperkirakan bahwa hanya persentase satu digit perusahaan yang secara aktif memindahkan beban kerja kembali ke on-premise. Keputusan akhirnya tergantung pada keadaan spesifik masing-masing organisasi, termasuk infrastruktur yang ada, pola beban kerja, dan keahlian teknis.

Studi kasus ini menjadi pengingat bahwa meskipun komputasi cloud telah merevolusi industri teknologi, ini tidak boleh diperlakukan sebagai solusi satu ukuran untuk semua. Bagi perusahaan dengan beban kerja yang stabil dan dapat diprediksi serta kemampuan teknis untuk mengelola infrastruktur mereka sendiri, pendekatan on-premise tradisional mungkin masih menawarkan keuntungan finansial yang signifikan.

Komunitas teknologi sedang mendiskusikan implikasi dari komputasi awan dan infrastruktur lokal, menyoroti tren dan pergeseran dalam perspektif industri
Komunitas teknologi sedang mendiskusikan implikasi dari komputasi awan dan infrastruktur lokal, menyoroti tren dan pergeseran dalam perspektif industri