Sementara SpaceX telah secara terbuka meninggalkan serat karbon dan beralih ke baja tahan karat untuk Starship mereka, Rocket Lab mengambil langkah berani ke arah yang berlawanan dengan berinvestasi besar dalam teknologi manufaktur komposit karbon. Perbedaan pendekatan ini telah memicu diskusi signifikan dalam komunitas teknologi luar angkasa tentang masa depan manufaktur roket.
Revolusi Komposit Karbon
Pemasangan mesin Automated Fiber Placement (AFP) raksasa berbobot 90 ton oleh Rocket Lab menandai kemajuan signifikan dalam otomatisasi industri untuk manufaktur roket. Sistem robotik yang dibuat khusus ini, diproduksi oleh Electroimpact di Washington, menunjukkan kontras yang jelas dengan pendekatan berbasis baja SpaceX.
Mesin pembuat roket komposit karbon baru milik Rocket Lab menunjukkan kemajuan signifikan dalam teknologi manufaktur roket |
Mengapa Jalur Berbeda?
Komunitas luar angkasa telah mencatat beberapa aspek menarik dari perbedaan strategis ini:
-
Efisiensi Manufaktur : Mesin AFP Rocket Lab diperkirakan akan menghemat sekitar 150.000 jam manufaktur dalam proses produksi roket Neutron, menunjukkan potensi manfaat dari manufaktur komposit otomatis.
-
Fokus Otomatisasi : Kemampuan mesin meliputi:
- Meletakkan komposit serat karbon dengan kecepatan 328 kaki (100 meter) per menit
- Sistem inspeksi real-time untuk mendeteksi cacat
- Kemampuan menangani struktur hingga 98 kaki (30 meter) panjangnya
-
Serbaguna : Selain komponen Neutron, sistem ini akan digunakan untuk:
- Komponen kendaraan peluncur Electron
- Panel struktural pesawat luar angkasa
- Substrat panel surya
- Proyek industri kedirgantaraan khusus
Inovasi Industri
Respon komunitas menekankan pentingnya pendekatan yang beragam dalam industri luar angkasa. Sementara SpaceX memilih baja karena pertimbangan biaya dan sifat termal, investasi Rocket Lab dalam teknologi otomatisasi komposit berpotensi menawarkan keunggulan dalam hal penghematan berat dan presisi manufaktur.
Implikasi Masa Depan
Keberhasilan pendekatan yang berbeda ini bisa memiliki implikasi signifikan bagi masa depan manufaktur roket. Seperti yang dicatat oleh salah satu anggota komunitas, kemampuan robot untuk menempatkan material secara presisi bisa mewakili perubahan fundamental dalam cara kita membangun pesawat luar angkasa, berpotensi mengarah pada proses manufaktur yang lebih efisien dan andal.
Roket Neutron, yang dijadwalkan mulai diluncurkan pada tahun 2025, akan menjadi kasus uji penting untuk pendekatan manufaktur ini, berpotensi memvalidasi strategi Rocket Lab di pasar kendaraan peluncur yang kompetitif.