Pembongkaran terbaru kamera termal T2S+ dari Tiongkok telah memicu diskusi intens di komunitas, tidak hanya tentang kemampuan teknisnya yang mengesankan, tetapi lebih penting lagi tentang potensi risiko keamanan terkait aplikasi pendampingnya.
Masalah Privasi dan Keamanan
Aplikasi Android untuk kamera T2S+ yang telah didecompile menimbulkan kekhawatiran serius dalam komunitas teknologi karena persyaratan izin yang sangat luas. Seperti yang dicatat oleh anggota komunitas heroprotagonist:
Sama sekali TIDAK ada alasan bagi aplikasi ini membutuhkan MDM_APP_MGMT. Ini adalah kemampuan untuk administrasi jarak jauh perangkat, termasuk kemampuan untuk menginstal aplikasi tambahan.
Aplikasi ini meminta izin termasuk akses lokasi yang tepat, pembacaan status telepon, manajemen akun, dan kemampuan manajemen perangkat seluler - jauh melampaui apa yang seharusnya diperlukan untuk aplikasi kamera termal.
Keunggulan Teknis vs Risiko Keamanan
Terlepas dari masalah privasi, T2S+ menawarkan keunggulan teknis yang menarik dibandingkan pesaing seperti FLIR:
- Kecepatan refresh yang lebih tinggi (25 FPS dibanding 9 FPS FLIR yang dibatasi ITAR)
- Resolusi yang cukup baik pada 256x192
- Harga yang jauh lebih rendah sekitar $300
- Keberadaan FPGA untuk pemrosesan gambar, berbeda dengan spekulasi komunitas sebelumnya
Solusi Alternatif
Komunitas telah menyoroti beberapa alternatif open-source untuk menggunakan kamera termal ini tanpa aplikasi resmi yang berpotensi membahayakan:
- PyThermalCamera
- Thermal-Camera-Redux
- Berbagai proyek komunitas di forum EEVblog
Dampak Pasar dan Regulasi
Diskusi mengungkapkan bagaimana regulasi ekspor AS (ITAR) telah mempengaruhi pasar kamera termal, terutama mengenai frame rate. Sementara FLIR dan produsen AS lainnya dibatasi pada 9Hz untuk perangkat konsumen, produsen Tiongkok tidak menghadapi batasan tersebut, memungkinkan mereka menawarkan performa lebih tinggi dengan harga lebih rendah.
Pendapat Ahli
Kekhawatiran keamanan telah menyebabkan perbedaan pendapat dalam rekomendasi komunitas. Meski kemampuan perangkat kerasnya mengesankan, izin berlebihan yang diminta aplikasi sangat mirip dengan pola yang terlihat pada malware dan stalkerware, seperti yang dicatat dalam perbandingan komunitas dengan pola perangkat lunak berbahaya yang telah dikenal.
Sebagai kesimpulan, meskipun T2S+ mewakili nilai yang sangat baik dalam hal kemampuan perangkat keras, pengguna harus berhati-hati dengan aplikasi resminya. Komunitas sangat merekomendasikan untuk mengeksplorasi alternatif open-source untuk mengoperasikan perangkat ini, terutama mengingat tersedianya beberapa proyek matang yang dapat berinteraksi langsung dengan kamera-kamera ini.