Pentingnya Pengujian Jaringan Buruk: Mengapa Developer Perlu Mengalami Internet Lambat

BigGo Editorial Team
Pentingnya Pengujian Jaringan Buruk: Mengapa Developer Perlu Mengalami Internet Lambat

Di dunia yang semakin terhubung, asumsi akan selalu tersedianya akses internet berkecepatan tinggi dapat mengakibatkan aplikasi yang dirancang dengan buruk. Diskusi yang berkembang di komunitas teknologi menyoroti pentingnya pengujian aplikasi dalam kondisi jaringan yang menantang, mengungkapkan bagaimana banyak aplikasi populer gagal menangani konektivitas buruk dengan baik.

Realitas Konektivitas Buruk

Tidak semua orang menikmati internet berkecepatan tinggi yang andal. Dari terowongan kereta bawah tanah hingga daerah pedesaan, dari zona bencana hingga wilayah berkembang, koneksi lambat atau tidak stabil masih menjadi realitas sehari-hari. Jerman, yang mengejutkan, mencontohkan tantangan ini, dengan banyak pengguna melaporkan masalah konektivitas yang sering terjadi bahkan di rute kereta api. Situasi menjadi lebih kritis dalam skenario darurat, di mana komunikasi yang andal sangat penting meskipun ada keterbatasan jaringan.

Pengujian dalam Kondisi Buruk

Para pengembang memiliki akses ke berbagai alat untuk mensimulasikan kondisi jaringan buruk. Pengguna Linux dapat menggunakan perintah 'tc' (traffic control) untuk mensimulasikan keterbatasan bandwidth dan kehilangan paket, sementara pengembang macOS dapat menggunakan Network Link Conditioner melalui Xcode. Untuk pengembang web, browser seperti Firefox menawarkan kemampuan pembatasan kecepatan bawaan dalam alat pengembangnya.

Alat Pengujian yang Tersedia:

  • Linux: tc (traffic control)
  • macOS: Network Link Conditioner
  • Android: Pembatasan bandwidth di Opsi Pengembang
  • Browser: Pembatasan jaringan di Alat Pengembang
  • Enterprise: Toxiproxy (dari Shopify)

Dampak dari Mengabaikan

Konsekuensi mengabaikan kondisi jaringan buruk bisa sangat serius. Banyak aplikasi menunjukkan perilaku bermasalah, mulai dari Discord yang cenderung crash hingga kehilangan fungsionalitas secara total. Seperti yang dicatat oleh salah satu anggota komunitas:

Sangat menjengkelkan bagaimana banyak aplikasi smartphone akan menampilkan layar penuh informasi yang Anda butuhkan saat online, dan kemudian ketika mereka kehilangan konektivitas internet karena titik mati dalam jangkauan seluler, menariknya kembali sehingga Anda hanya menatap layar kosong dengan indikator progres yang berputar.

Parameter Pengujian Jaringan Umum:

  • Bandwidth: 40-200 kbps
  • Latensi: 200-1000ms
  • Kehilangan Paket: 2-10%
  • Jitter: Hingga 2000ms

Solusi Enterprise dan Praktik Terbaik

Beberapa organisasi telah menangani tantangan ini dengan serius. Toxiproxy dari Shopify merepresentasikan pendekatan inovatif, menyediakan REST API untuk membuat server proxy yang dapat mensimulasikan berbagai kondisi jaringan. Ini memungkinkan pengujian deterministik dalam berbagai skenario, membantu pengembang menciptakan aplikasi yang lebih tangguh.

Langkah ke Depan

Solusinya bukan hanya tentang menangani koneksi lambat – tapi tentang merancang untuk kondisi tanpa konektivitas sama sekali. Aplikasi harus mempertahankan fungsionalitas jika memungkinkan, menyimpan informasi penting dalam cache, dan menurun secara anggun alih-alih gagal total. Ini menjadi sangat penting selama bencana alam atau di daerah dengan infrastruktur terbatas, di mana konektivitas yang andal tidak dapat dijamin.

Komunitas teknologi semakin menyadari bahwa pengujian dalam kondisi jaringan yang buruk seharusnya bukan hanya sebagai tambahan, tetapi menjadi bagian integral dari proses pengembangan. Seiring aplikasi menjadi semakin penting dalam kehidupan sehari-hari, keandalan mereka dalam segala kondisi menjadi bukan hanya kenyamanan tetapi kebutuhan.

Sumber: Making your connection bad