Komputasi kuantum telah lama menjanjikan revolusi dalam kemampuan komputasi, namun terhambat oleh tantangan teknis, khususnya tingkat kesalahan. Pengumuman terbaru Google tentang prosesor kuantum Willow mereka merupakan langkah signifikan dalam mengatasi masalah mendasar ini, meskipun beberapa klaim perusahaan perlu dikaji secara cermat.
Inovasi Willow
Chip komputasi kuantum terbaru Google, Willow, merupakan kemajuan signifikan dalam koreksi kesalahan kuantum (QEC). Prosesor 105-qubit ini telah menunjukkan kemampuan untuk mengurangi kesalahan sambil meningkatkan jumlah qubit - sebuah prestasi yang dikenal sebagai mencapai kinerja di bawah ambang batas. Terobosan ini mengatasi salah satu tantangan paling persisten dalam komputasi kuantum sejak Peter Shor pertama kali memperkenalkan koreksi kesalahan kuantum pada tahun 1995.
Memahami Klaim Kinerja
Google mengklaim Willow dapat menyelesaikan perhitungan tertentu dalam waktu kurang dari lima menit yang akan membutuhkan waktu 10 septiliun tahun bagi superkomputer tradisional. Meskipun pernyataan ini membuat tajuk berita yang menarik, penting untuk dicatat bahwa tolok ukur ini secara khusus dirancang untuk menunjukkan kemampuan komputer kuantum dalam kasus penggunaan optimal mereka. Signifikansi sebenarnya terletak bukan pada perbandingan waktu ini tetapi pada peningkatan praktis dalam koreksi kesalahan dan stabilitas qubit.
Pencapaian Teknis
Pencapaian yang paling patut dicatat adalah penemuan bahwa menambahkan lebih banyak qubit ke sistem justru mengurangi tingkat kesalahan, berbeda dengan ekspektasi sebelumnya. Para peneliti mencapai tingkat kesalahan 0,143% dan berhasil mempertahankan informasi kuantum hingga satu jam. Meskipun angka-angka ini mungkin tampak sederhana, mereka mewakili langkah penting menuju aplikasi komputasi kuantum praktis.
Spesifikasi Utama:
- Nama Prosesor: Willow
- Jumlah Qubit: 105
- Tingkat Kesalahan: 0,143%
- Retensi Informasi Kuantum: Hingga 1 jam
- Kinerja Benchmark: Di bawah 5 menit untuk tugas komputasi tertentu
Aplikasi dan Dampak Masa Depan
Ke depannya, Google bertujuan untuk mencapai komputasi pertama yang berguna, melampaui klasikal dengan aplikasi dunia nyata. Potensi aplikasinya mencakup berbagai bidang, mulai dari pengumpulan data pelatihan AI hingga penemuan obat, peningkatan efisiensi baterai untuk kendaraan listrik, dan memajukan penelitian energi fusi. Namun, penting untuk dicatat bahwa aplikasi komputasi kuantum praktis dan luas masih jauh dari kenyataan.
Pesaing Utama dalam Komputasi Kuantum:
- Microsoft
- Amazon
- IBM
Persaingan Industri
Kemajuan Google ini muncul di tengah persaingan ketat di bidang komputasi kuantum, dengan raksasa teknologi Microsoft, Amazon, dan IBM yang semuanya mengembangkan sistem kuantum mereka sendiri. Terobosan ini berpotensi mempercepat jadwal untuk aplikasi komputasi kuantum praktis, meskipun masih ada tantangan signifikan yang harus diatasi.