Risiko Keamanan VPN Meningkat seiring Negara Bagian AS Memberlakukan Verifikasi Usia untuk Situs Dewasa

BigGo Editorial Team
Risiko Keamanan VPN Meningkat seiring Negara Bagian AS Memberlakukan Verifikasi Usia untuk Situs Dewasa

Memasuki tahun 2025, lanskap akses konten dewasa online di Amerika Serikat mengalami perubahan signifikan, dengan 17 negara bagian kini mewajibkan verifikasi usia untuk situs web dewasa. Pergeseran regulasi ini telah memicu lonjakan penggunaan VPN yang belum pernah terjadi sebelumnya, menimbulkan kekhawatiran serius tentang keamanan siber bagi pengguna perangkat seluler.

Negara bagian yang mewajibkan verifikasi usia: 17

  • Saat ini diterapkan di: Florida, Tennessee, South Carolina, Alabama, Arkansas, Idaho, Indiana, Kansas, Kentucky, Mississippi, Montana, Nebraska, North Carolina, Oklahoma, Utah, Texas, Virginia
  • Akan diterapkan di: Georgia (Juli 2025)

Persyaratan Verifikasi Usia di Tingkat Negara Bagian

Penerapan undang-undang verifikasi usia telah menyebabkan penyedia konten dewasa besar seperti Pornhub menghentikan operasi di negara bagian yang terdampak daripada mematuhi persyaratan verifikasi ID. Per Januari 2025, tujuh belas negara bagian termasuk Florida, Texas, dan South Carolina mewajibkan verifikasi ID yang dikeluarkan pemerintah untuk mengakses situs web konten dewasa. Louisiana menjadi satu-satunya negara bagian di mana Pornhub beroperasi dengan patuh, menggunakan program lisensi digital negara bagian LA Wallet.

Lonjakan Permintaan VPN yang Belum Pernah Terjadi Sebelumnya

Pembatasan baru ini telah memicu peningkatan luar biasa dalam penggunaan VPN. Florida mengalami lonjakan permintaan VPN yang mencengangkan sebesar 1.150% dalam hitungan jam setelah undang-undang diberlakukan pada 1 Januari. Pola serupa muncul di negara bagian lain, dengan Utah melihat peningkatan 967% dan Texas mencatat lonjakan 234% setelah pemberlakuan undang-undang masing-masing.

Statistik Lonjakan Permintaan VPN:

  • Florida : kenaikan 1.150% (Januari 2025)
  • Utah : kenaikan 967%
  • Texas : kenaikan 234%
Aplikasi Proton VPN menggambarkan lonjakan penggunaan VPN saat pengguna mencari akses ke konten dewasa menyusul peraturan baru
Aplikasi Proton VPN menggambarkan lonjakan penggunaan VPN saat pengguna mencari akses ke konten dewasa menyusul peraturan baru

Masalah Keamanan Kritis

Kenaikan penggunaan solusi VPN, terutama pada perangkat seluler, telah menciptakan lanskap ancaman keamanan yang berbahaya. Temuan terbaru Kaspersky menunjukkan peningkatan yang mengkhawatirkan sebesar 2,5 kali lipat dalam instalasi VPN gratis yang berbahaya selama Q3, dengan tren berlanjut hingga Q4. Penelitian Top10VPN mengungkapkan bahwa 90% VPN gratis yang diuji mengalami beberapa bentuk kebocoran data, sementara 75% membagikan data pribadi ke pihak ketiga.

Statistik Risiko Keamanan:

  • 90% dari VPN gratis yang diuji: Masalah kebocoran data
  • 75% dari VPN gratis yang diuji: Membagikan data pribadi ke pihak ketiga
  • 20% dari VPN gratis yang diuji: Terindikasi sebagai malware
  • 10% dari VPN gratis yang diuji: Kegagalan enkripsi

Panduan Penggunaan VPN yang Aman

Bagi pengguna yang mempertimbangkan solusi VPN, beberapa langkah keamanan penting sangat diperlukan. Hanya VPN berbayar dari pengembang terpercaya yang harus dipertimbangkan, dan instalasi harus dibatasi pada toko aplikasi resmi. Pengguna Android harus mempertahankan aktivasi Play Protect, dan semua pengguna harus menghindari VPN yang berbasis di China atau yang mengharuskan penonaktifan Play Protect untuk instalasi.

Aplikasi NordVPN merepresentasikan langkah-langkah keamanan yang direkomendasikan bagi pengguna yang mempertimbangkan solusi VPN untuk akses internet yang aman
Aplikasi NordVPN merepresentasikan langkah-langkah keamanan yang direkomendasikan bagi pengguna yang mempertimbangkan solusi VPN untuk akses internet yang aman

Lanskap Regulasi dan Tantangan Hukum

Situasi tetap dinamis, dengan tantangan hukum yang sedang berlangsung. Pornhub telah memulai tindakan hukum melawan Texas, meskipun Pengadilan Banding Sirkuit ke-5 telah mempertahankan undang-undang negara bagian tersebut. Mahkamah Agung dijadwalkan untuk mendengar kasus terkait akhir bulan ini, yang berpotensi mempengaruhi masa depan regulasi akses konten online di seluruh Amerika Serikat.