Saat Microsoft bersiap mengakhiri dukungan untuk Windows 10 pada Oktober 2025, muncul tren yang mengkhawatirkan dalam pangsa pasar sistem operasi ini, memunculkan kekhawatiran keamanan yang signifikan bagi jutaan pengguna di seluruh dunia. Data terbaru menunjukkan bahwa alih-alih beralih ke Windows 11 yang lebih aman, pengguna justru semakin bertahan atau kembali ke Windows 10, menciptakan potensi krisis keamanan siber.
Tren Pangsa Pasar Saat Ini
Windows 10 terus mendominasi ekosistem Windows, dengan pangsa pasarnya justru meningkat dari 60,95% menjadi 62,7% antara Oktober dan Desember 2024. Sebaliknya, pangsa Windows 11 menurun dari 35,58% menjadi 34,12% selama periode yang sama, menunjukkan keengganan pengguna untuk melakukan peningkatan meskipun batas waktu akhir dukungan semakin dekat.
Pangsa Pasar Windows (Desember 2024):
- Windows 10: 62,7%
- Windows 11: 34,12%
Implikasi Keamanan
Berakhirnya dukungan Windows 10 pada 14 Oktober 2025 menandai titik balik penting untuk keamanan siber. Setelah tanggal ini, Microsoft akan menghentikan penyediaan pembaruan perangkat lunak gratis, bantuan teknis, dan perbaikan keamanan untuk sistem Windows 10. Para ahli keamanan, termasuk Thorsten Urbanski dari ESET, memperingatkan konsekuensi yang berpotensi menghancurkan bagi pengguna yang tidak siap, termasuk meningkatnya kerentanan terhadap serangan siber, kehilangan data, dan ancaman ransomware.
Tanggal-Tanggal Penting:
- Berakhirnya Dukungan Windows 10: 14 Oktober 2025
- Dukungan Pihak Ketiga ( 0patch ): Hingga 2030
Tantangan Kompatibilitas Perangkat Keras
Faktor utama yang berkontribusi pada rendahnya tingkat adopsi Windows 11 adalah persyaratan perangkat keras yang ketat. Keharusan kompatibilitas modul keamanan TPM 2.0 yang ditetapkan Microsoft secara efektif telah mengecualikan jutaan sistem lama dari kemungkinan peningkatan. Hambatan perangkat keras ini telah membuat banyak pengguna memiliki pilihan terbatas menjelang batas waktu dukungan.
Solusi yang Tersedia
Pengguna yang menghadapi batas waktu akhir dukungan memiliki beberapa pilihan untuk mempertahankan keamanan. Organisasi dapat membeli Extended Security Updates seharga 61 dolar AS per perangkat untuk tahun pertama, dengan biaya yang berlipat ganda setiap tahunnya setelah itu. Pengguna individu memiliki akses ke opsi yang lebih terjangkau seharga 30 dolar AS untuk pembaruan penting selama satu tahun. Sebagai alternatif, penyedia pihak ketiga 0patch telah berkomitmen untuk menawarkan patch keamanan tidak resmi hingga 2030, memberikan solusi potensial untuk sistem yang tidak dapat ditingkatkan ke Windows 11.
Biaya Dukungan Diperpanjang:
- Bisnis: USD 61 per perangkat (tahun pertama)
- Pengguna Individual: USD 30 per perangkat (satu tahun)
Mengeksplorasi solusi bagi pengguna Windows 10 yang menghadapi masalah akhir dukungan |
Rekomendasi
Para ahli keamanan sangat menyarankan untuk tidak menunggu hingga Oktober untuk mengambil tindakan. Pengguna dengan perangkat keras yang kompatibel sebaiknya mempertimbangkan untuk meningkatkan ke Windows 11 segera, sementara mereka yang memiliki sistem yang tidak kompatibel harus merencanakan peningkatan perangkat keras atau mengeksplorasi sistem operasi alternatif. Bisnis juga harus memastikan kepatuhan terhadap regulasi keamanan siber, karena terus menggunakan sistem operasi yang tidak didukung dapat menimbulkan masalah regulasi.
Antarmuka modern Windows 11, mendorong pengguna untuk meningkatkan sistem demi keamanan yang lebih baik |