Dalam perkembangan penting yang menunjukkan ketegangan berkelanjutan antara perusahaan teknologi raksasa dan badan regulasi, Google telah mengambil sikap tegas menolak persyaratan pemeriksaan fakta wajib yang akan diterapkan Uni Eropa. Keputusan ini menandai momen krusial dalam perdebatan mengenai moderasi konten dan pengendalian disinformasi digital di platform online utama.
Latar Belakang Perselisihan
Kode Praktik tentang Disinformasi Uni Eropa, yang awalnya merupakan kerangka kerja sukarela, akan menjadi wajib pada akhir tahun 2025. Meskipun Google awalnya menandatangani versi sukarela pada tahun 2022 bersama 40 platform lainnya termasuk Microsoft, Meta, dan TikTok, perusahaan tersebut kini secara eksplisit menyatakan niatnya untuk menarik diri dari komitmen pemeriksaan fakta sebelum kode tersebut diberlakukan di bawah Digital Services Act (DSA).
Kronologi Utama:
- 2022: Google menandatangani Kode Praktik Sukarela EU tentang Disinformasi
- Agustus 2024: YouTube memperkenalkan fitur catatan kontekstual
- 2025: Kode Praktik EU tentang Disinformasi akan menjadi wajib
Posisi dan Alasan Google
Kent Walker, kepala urusan global Google, telah mengartikulasikan posisi perusahaan dengan jelas dalam surat kepada Komisi Eropa. Raksasa teknologi ini menganggap integrasi pemeriksaan fakta pihak ketiga tidak tepat atau efektif untuk layanan mereka. Alih-alih menerapkan fitur pemeriksaan fakta eksternal, Google berencana meningkatkan praktik moderasi konten yang ada, yang dilaporkan telah menunjukkan keberhasilan dalam mengelola disinformasi selama pemilihan umum global terkini.
Pendekatan Alternatif yang Diusulkan
Daripada mengadopsi langkah-langkah pemeriksaan fakta yang ditentukan UE, Google fokus pada pengembangan dan penerapan alat alternatif untuk verifikasi konten dan penyediaan konteks. Perusahaan telah menyoroti beberapa inisiatif, termasuk pengenalan watermarking Synth ID, pengungkapan AI di YouTube, dan fitur serupa dengan Community Notes milik X yang memungkinkan pengguna menambahkan informasi kontekstual ke video. Alat-alat ini diperkenalkan di YouTube pada Agustus 2024 dan telah menunjukkan hasil yang menjanjikan menurut Google.
Fitur-Fitur Utama yang Diusulkan oleh Google:
- Watermarking Synth ID
- Pengungkapan AI di YouTube
- Sistem catatan kontekstual
- Perangkat moderasi konten yang sudah ada
Inisiatif Google untuk meningkatkan verifikasi konten dan memerangi disinformasi digital |
Implikasi dan Prospek Masa Depan
Konfrontasi antara Google dan UE ini merepresentasikan titik kritis dalam regulasi platform digital. Sementara Google mempertahankan komitmennya untuk memerangi disinformasi melalui metodenya sendiri, penolakan perusahaan untuk mengintegrasikan pemeriksaan fakta pihak ketiga berpotensi menimbulkan tantangan regulasi setelah DSA sepenuhnya dapat diberlakukan. Situasi ini juga terjadi pada saat perusahaan teknologi raksasa lainnya, seperti Meta, sedang mempertimbangkan kembali program pemeriksaan fakta mereka di berbagai wilayah.