Gemini Live Memperluas Kemampuan dengan Dukungan Bahasa Kedua dan Berbagi Layar

BigGo Editorial Team
Gemini Live Memperluas Kemampuan dengan Dukungan Bahasa Kedua dan Berbagi Layar

Google terus meningkatkan kemampuan asisten AI-nya, menghadirkan fitur multibahasa baru dan alat interaksi visual ke Gemini Live. Pembaruan ini merupakan langkah signifikan dalam membuat asisten AI lebih serbaguna dan bermanfaat dalam skenario sehari-hari, membangun visi Google untuk menciptakan interaksi digital yang lebih alami dan kontekstual.

Dukungan Multibahasa Hadir di Gemini Live

Google sedang mempersiapkan peluncuran dukungan untuk bahasa kedua di Gemini Live, memungkinkan pengguna berbicara dengan asisten AI dalam beberapa bahasa selama sesi yang sama. Fitur ini, yang telah terlihat di versi beta aplikasi Google 16.9.39.sa.arm64 untuk Android, akan memungkinkan percakapan dalam kombinasi bahasa seperti Spanglish, Hinglish, dan lainnya. Menurut halaman dukungan Google yang diperbarui, Gemini Live kini mendukung lebih dari 45 bahasa, meskipun pengguna awalnya akan dibatasi untuk menambahkan hanya satu bahasa sekunder. Setelah diimplementasikan, fitur ini akan berfungsi di seluruh overlay Gemini, dalam aplikasi, dan selama percakapan Gemini Live, membuat asisten jauh lebih mudah diakses oleh pengguna multibahasa.

Bahasa yang Didukung:

  • Total lebih dari 45 bahasa
  • Contoh dukungan bahasa campuran: Spanglish, Hinglish, Italia, Prancis
  • Saat ini terbatas pada satu bahasa sekunder per pengguna

Kemampuan Interaksi Visual Baru

Selain peningkatan bahasa, Gemini Live mendapatkan fitur visual baru yang canggih yang didukung oleh teknologi Project Astra dari DeepMind. Pengguna akan segera dapat mengarahkan kamera smartphone mereka ke objek dan mendiskusikannya secara real-time dengan asisten. Misalnya, sistem dapat membantu dengan keputusan desain dengan menganalisis sampel warna untuk vas keramik melalui kamera sambil mempertahankan percakapan alami tentang pilihan tersebut. Selain itu, Gemini Live menambahkan kemampuan berbagi layar yang memungkinkan asisten mengenali dan mendiskusikan konten yang ditampilkan di layar pengguna, memungkinkan percakapan kontekstual tentang apa yang sedang dilihat.

Fitur Baru Gemini Live:

  • Dukungan untuk bahasa kedua (saat ini dalam tahap beta)
  • Analisis video secara real-time melalui kamera smartphone
  • Kemampuan berbagi layar dengan percakapan kontekstual
  • Didukung oleh teknologi Project Astra dari DeepMind

Masa Depan Asisten AI

Perkembangan ini menunjukkan visi Google yang lebih luas untuk asisten AI. Sameer Samat, Kepala Android Google, telah mengindikasikan bahwa fitur smartphone ini hanyalah awal, memberikan gambaran tentang apa yang mungkin dimungkinkan dengan kacamata pintar di masa depan. Integrasi kemampuan Project Astra ke dalam Gemini merupakan langkah signifikan menuju apa yang dibayangkan Google sebagai asisten AI universal yang dapat memproses suara, visual, dan konteks lingkungan secara bersamaan. Jendela konteks yang diperluas ini memungkinkan Gemini untuk mereferensikan informasi yang sebelumnya dilihat, seperti diagram dari buku teks, ketika membantu pengguna memecahkan masalah nantinya.

Menyeimbangkan Inovasi dengan Kepercayaan Pengguna

Saat Google terus maju dengan integrasi AI, perusahaan menyadari perlunya menyeimbangkan inovasi dengan kepercayaan konsumen. Samat menekankan fokus pada manfaat teknologi daripada teknologi itu sendiri, mencatat bahwa Google bertujuan untuk maju dengan cara yang berani namun bertanggung jawab. Belajar dari pelajaran selama era Google Glass, perusahaan memprioritaskan transparansi dalam cara kerja kemampuan baru ini, terutama mengenai masalah privasi. Pendekatan terukur ini terkadang berarti Google tidak selalu menjadi yang pertama di pasar dengan kemampuan tertentu, bahkan ketika mereka memiliki teknologi yang siap.

Koeksistensi Agen AI dan Aplikasi

Meskipun ada kekhawatiran bahwa agen AI akhirnya mungkin menggantikan aplikasi tradisional, Samat tetap optimis tentang koeksistensi mereka. Dia memandang agen AI lebih sebagai asisten pribadi yang membantu pengguna lebih baik memanfaatkan layanan yang ada daripada pengganti mereka. Perspektif ini menunjukkan bahwa Google melihat masa depan komputasi mobile sebagai kemitraan antara agen AI dan aplikasi pihak ketiga, dengan masing-masing memainkan peran komplementer dalam pengalaman pengguna.

Melihat ke Depan

Google jelas memandang AI sebagai teknologi transformatif setara dengan pergeseran ke komputasi mobile dan personal. Strategi perusahaan tampaknya berfokus pada mendemonstrasikan manfaat nyata kepada pengguna daripada menekankan teknologi AI itu sendiri. Seperti yang dicatat Samat, Konsumen hanya ingin tahu apakah hal ini dapat membantu mereka benar-benar menyelesaikan pekerjaan. Tujuan akhirnya tampaknya adalah menciptakan fitur AI yang terintegrasi dengan mulus sehingga pengguna mendapat manfaat darinya tanpa harus menyadari teknologi yang mendasarinya.