Raksasa teknologi Apple kini menghadapi tantangan hukum terkait praktik pemasarannya mengenai fitur kecerdasan buatan yang telah dipromosikan secara besar-besaran namun kemudian ditunda. Sebuah gugatan yang diajukan di Pengadilan Distrik AS di San Jose menuduh perusahaan tersebut menyesatkan konsumen dengan mengiklankan kemampuan yang tidak tersedia saat peluncuran, yang berpotensi mempengaruhi jutaan pembeli iPhone 16 yang mengharapkan akses langsung ke fitur AI canggih.
Detail Gugatan
Gugatan yang diajukan oleh Clarkson Law Firm menuduh Apple telah melakukan iklan palsu dengan mempromosikan fitur Apple Intelligence, khususnya versi yang ditingkatkan dari Siri, dalam iklan untuk seri iPhone 16. Materi promosi ini, yang menampilkan aktris Bella Ramsey yang mendemonstrasikan kemampuan AI yang mengesankan, menciptakan ekspektasi bahwa fitur-fitur ini akan tersedia saat perangkat dirilis pada September 2024. Namun, beberapa bulan setelah menayangkan iklan-iklan tersebut, Apple mengonfirmasi bahwa fungsionalitas Siri yang ditingkatkan tidak akan hadir hingga 2026, tanpa penjelasan yang diberikan untuk penundaan signifikan tersebut. Para penggugat mengklaim ini merupakan pemasaran yang menipu yang memberikan Apple keuntungan tidak adil atas para pesaingnya.
Klaim Utama dalam Gugatan:
- Iklan palsu tentang fitur AI yang tidak tersedia saat peluncuran
- Terus mempromosikan fitur setelah perusahaan mengetahui adanya penundaan
- Menyesatkan konsumen tentang kegunaan dan kinerja yang sebenarnya
- Menciptakan keuntungan yang tidak adil dibandingkan pesaing
Respons dan Tindakan Apple
Setelah kritik yang semakin banyak, Apple telah mengambil beberapa tindakan yang dapat diinterpretasikan sebagai pengakuan atas masalah tersebut. Perusahaan telah menarik iklan-iklan kontroversial dari YouTube dan platform lainnya, meskipun gugatan mengklaim tidak semua materi yang menyesatkan telah ditarik dari pasar. Selain itu, Apple telah melakukan restrukturisasi internal, menggantikan kepala AI John Giannandrea dengan Mike Rockwell, yang sebelumnya memimpin Vision Products Group. Dalam pertemuan internal yang dilaporkan, direktur senior Robby Walker berbicara kepada tim Siri, menggambarkan penundaan tersebut sebagai sesuatu yang buruk dan memalukan, terutama karena fitur-fitur ini telah diperlihatkan sebelum peluncuran.
![]() |
---|
Gambar ini menangkap momen interaksi dengan teknologi, mencerminkan interaksi konsumen dengan produk Apple di tengah kontroversi seputar fitur AI yang tertunda |
Dampak Konsumen dan Tuntutan Hukum
Gugatan ini meminta status gugatan perwakilan kelompok (class action) dan kompensasi finansial untuk semua konsumen yang membeli model iPhone 16 berdasarkan harapan memiliki akses ke fitur Apple Intelligence yang diiklankan. Menurut pengajuan hukum tersebut, Apple telah menipu jutaan konsumen untuk membeli iPhone baru berdasarkan kemampuan yang sebenarnya tidak tersedia pada saat pembelian. Gugatan tersebut secara khusus menyatakan bahwa bertentangan dengan klaim Tergugat tentang kemampuan AI canggih, Produk menawarkan versi Apple Intelligence yang sangat terbatas atau sama sekali tidak ada, menyesatkan konsumen tentang utilitas dan kinerjanya yang sebenarnya.
Konteks Lebih Luas tentang Peluncuran Fitur AI
Tantangan hukum ini menyoroti keseimbangan kompleks yang harus dijaga perusahaan teknologi antara menghasilkan kegembiraan untuk fitur yang akan datang dan berpotensi menyesatkan konsumen. Meskipun penundaan pengembangan perangkat lunak bukanlah hal yang tidak biasa, terutama untuk integrasi AI yang ambisius, masalah intinya tampaknya adalah waktu dan kejelasan komunikasi Apple dengan pelanggan. Perusahaan sejak itu telah memperbarui situs webnya dengan disclaimer yang menunjukkan bahwa fitur Apple Intelligence akan diperkenalkan secara bertahap selama tahun mendatang, tetapi ini datang setelah dorongan pemasaran awal yang diduga mendorong banyak keputusan pembelian.
Kronologi Penting:
- Musim Panas 2024: Apple mulai mengiklankan fitur Apple Intelligence untuk iPhone 16
- September 2024: iPhone 16 diluncurkan tanpa kemampuan Apple Intelligence lengkap
- Akhir 2024: Apple mengkonfirmasi fitur Siri yang ditingkatkan ditunda hingga 2026
- Maret 2025: Gugatan diajukan di Pengadilan Distrik AS di San Jose
Preseden Hukum dan Pengalaman
Menariknya, Clarkson Law Firm, yang mengajukan gugatan ini, memiliki pengalaman sebelumnya dalam litigasi terkait AI. Firma tersebut sebelumnya menggugat Google, OpenAI, dan Microsoft atas dugaan penyalahgunaan data pribadi dan berhak cipta untuk melatih sistem AI mereka, meskipun raksasa teknologi tersebut berhasil mengalahkan gugatan tersebut. Latar belakang ini menunjukkan bahwa firma tersebut familiar dengan lanskap hukum seputar teknologi kecerdasan buatan, meskipun kasus saat ini berfokus pada perlindungan konsumen dan praktik periklanan daripada penggunaan data.