Rost: Versi Bahasa Jerman dari Rust Memicu Perdebatan tentang Lokalisasi Bahasa Pemrograman

BigGo Editorial Team
Rost: Versi Bahasa Jerman dari Rust Memicu Perdebatan tentang Lokalisasi Bahasa Pemrograman

Dunia pemrograman memiliki eksperimen linguistik baru: Rost, versi bahasa Jerman dari bahasa pemrograman Rust. Proyek ini memungkinkan pengembang menulis kode Rust menggunakan kata kunci, nama fungsi, dan idiom bahasa Jerman. Meskipun dibuat sebagai proyek humoris, hal ini telah memicu diskusi serius tentang lokalisasi bahasa pemrograman dan dominasi bahasa Inggris dalam pemrograman.

Ketidaksesuaian Kognitif pada Bahasa Pemrograman yang Dilokalisasi

Salah satu wawasan paling menarik dari respons komunitas adalah bagaimana banyak penutur asli bahasa Jerman merasa kesulitan membaca kode yang diterjemahkan. Meskipun fasih berbahasa Jerman, banyak pengembang melaporkan bahwa konsep pemrograman sangat kuat terkait dengan terminologi bahasa Inggris dalam pikiran mereka sehingga padanan bahasa Jerman terasa asing dan kontra-intuitif.

Sebagai penutur asli bahasa Jerman, sangat mengejutkan betapa sulitnya membaca contoh kode tersebut. Sepertinya semua konsep umum bahasa pemrograman seperti pengubah akses, tipe, dan sebagainya sudah terhubung erat dengan istilah bahasa Inggris di otak saya.

Ketidaksesuaian kognitif ini meluas di luar bahasa Jerman. Banyak pengembang melaporkan bahwa mereka mengalihkan sistem operasi dan aplikasi mereka ke bahasa Inggris terlepas dari bahasa asli mereka, karena antarmuka teknis yang dilokalisasi justru membingungkan daripada membantu.

Preseden Historis dan Masalah Praktis

Diskusi komunitas mengungkapkan bahwa Rost bukanlah upaya pertama dalam lokalisasi bahasa pemrograman. Microsoft pernah mencoba pendekatan ini pada tahun 1990-an dengan versi BASIC yang dilokalisasi untuk makro MS Office. Eksperimen ini diingat secara luas sebagai problematik, terutama ketika berbagi kode antara versi bahasa yang berbeda.

Lokalisasi nama fungsi Excel tetap menjadi contoh yang sangat kontroversial. Rumus SUM() menjadi SUMME() dalam versi bahasa Jerman, menciptakan mimpi buruk kompatibilitas ketika spreadsheet dibagikan antar pengaturan bahasa yang berbeda. Seorang komentator menggambarkan frustrasi menerima spreadsheet dengan rumus bahasa Jepang, menyoroti bagaimana lokalisasi dapat menghambat daripada memfasilitasi kolaborasi.

Konvensi format angka menghadirkan tantangan tambahan. Dalam bahasa Jerman, koma menggantikan titik desimal, yang memaksa titik koma menggantikan koma dalam parameter fungsi. Perubahan berantai ini menciptakan masalah keterbacaan yang signifikan dan potensi kesalahan.

Proyek Bahasa Pemrograman Lokal Serupa:

  • Rouille - Versi bahasa Prancis dari Rust
  • Rdza - Versi bahasa Polandia dari Rust
  • UniRust - Mendukung 23 bahasa berbeda dalam file yang sama

Tantangan Umum dalam Penerjemahan:

  • Panjang kata kunci (misalnya, "benutze" vs "use")
  • Format angka (titik desimal vs koma)
  • Pemisah parameter (koma vs titik koma)
  • Konvensi penamaan fungsi
  • Terminologi yang bergantung pada konteks

Dimensi Budaya dan Tempat Kerja

Di luar pertimbangan teknis, diskusi menyentuh dinamika budaya dan tempat kerja. Beberapa komentator mencatat bahwa di Jerman, karyawan memiliki hak terkait penggunaan bahasa di tempat kerja, yang dapat menciptakan ketegangan dalam tim internasional ketika penutur bahasa Jerman menggunakan hak mereka untuk berkomunikasi dalam bahasa asli mereka.

Yang lain menentang karakterisasi ini, dengan menyebutkan contoh perusahaan teknologi besar Jerman seperti SAP dan Qt yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa kerja resmi mereka bahkan di Jerman. Ini mencerminkan pengakuan pragmatis bahwa dalam bidang teknis global, bahasa yang sama memfasilitasi kolaborasi.

Proyek ini juga mendorong refleksi tentang warisan budaya dan pelestarian bahasa. Sementara beberapa melihat pemrograman yang didominasi bahasa Inggris sebagai tak terelakkan dan praktis, yang lain mengungkapkan kekhawatiran tentang homogenisasi budaya dan hilangnya keragaman linguistik di bidang teknis.

Masa Depan Pemrograman Multibahasa

Bisakah pembelajaran mesin dan daya komputasi modern pada akhirnya memecahkan tantangan lokalisasi yang secara historis mengganggu bahasa pemrograman? Beberapa komentator menyarankan bahwa lapisan terjemahan dapat memungkinkan pengembang menulis kode dalam bahasa pilihan mereka sambil mempertahankan kompatibilitas dengan format internal yang universal.

Proyek seperti UniRust, yang mendukung 23 bahasa berbeda dalam file yang sama, mengisyaratkan kemungkinan ini. Namun, yang lain tetap skeptis, menunjuk pada sifat bahasa yang bernuansa dan bergantung pada konteks yang membuat terjemahan sempurna menjadi sulit.

Saat pemrograman terus menjadi lebih mudah diakses secara global, ketegangan antara standardisasi dan lokalisasi kemungkinan akan tetap ada. Meskipun bahasa Inggris saat ini mendominasi pemrograman, eksperimen seperti Rost membuat percakapan tentang keragaman linguistik dalam komputasi tetap hidup, bahkan jika mereka dimulai sebagai lelucon.

Sementara itu, pengembang Jerman dapat memutuskan apakah mereka lebih suka menulis pernyataan wenn atau if, mengetahui bahwa Rost sepenuhnya kompatibel dengan Rust bahasa Inggris, memungkinkan mereka mencampur bahasa sesuai kenyamanan mereka. Gut so!

Referensi: rost