Pasar perangkat wearable menyambut pesaing premium lainnya saat OnePlus akhirnya merilis smartwatch terbarunya di Amerika Serikat, meskipun dengan harga yang mengejutkan banyak calon pembeli. Setelah penundaan terkait masalah produksi, OnePlus Watch 3 kini tersedia untuk dibeli, namun dengan harga yang jauh lebih tinggi dari yang diumumkan sebelumnya, kemungkinan mencerminkan dampak dari kebijakan perdagangan terbaru.
![]() |
---|
Iklan promosi untuk OnePlus Watch 3 yang menampilkan peluncurannya baru-baru ini di AS dan informasi harganya |
Peluncuran yang Tertunda Akhirnya Tiba
OnePlus Watch 3 secara resmi mulai dijual di Amerika Serikat pada 10 April 2025, setelah tertunda lebih dari sebulan. Perusahaan awalnya berencana merilis smartwatch tersebut pada 25 Februari tetapi menunda peluncuran setelah menemukan kesalahan ukiran yang memalukan pada batch pertama perangkat. Unit awal secara keliru mencantumkan Meda in China alih-alih Made in China pada casing mereka, memaksa OnePlus untuk memperbaiki kesalahan ketik tersebut sebelum melanjutkan dengan perilisan pasar penuh.
Linimasa Utama:
- Tanggal rilis yang direncanakan semula: 25 Februari 2025
- Tanggal rilis sebenarnya di AS: 10 April 2025
- Alasan penundaan: Kesalahan manufaktur (ukiran "Meda in China")
- Implementasi tarif baru AS-China: Bertepatan dengan peluncuran 10 April
Kenaikan Harga yang Mengejutkan
Yang mengejutkan calon pelanggan adalah kenaikan harga yang substansial dibandingkan dengan yang dikomunikasikan sebelumnya. OnePlus Watch 3 awalnya diumumkan dengan harga 330 dolar AS, memposisikannya sebagai pilihan yang kompetitif di pasar smartwatch kelas menengah hingga atas. Namun, sekarang setelah penjualan resmi dibuka, konsumen menemukan perangkat tersebut terdaftar dengan harga 499,99 dolar AS di situs web perusahaan—mewakili kenaikan 170 dolar AS dari harga yang diharapkan sebelumnya.
Harga OnePlus Watch 3 | Jumlah |
---|---|
Harga awal yang diumumkan | USD $330 |
Harga eceran AS saat ini | USD $499,99 |
Kenaikan harga | USD $170 |
Potensi Dampak Tarif
Meskipun OnePlus belum memberikan klarifikasi resmi tentang alasan di balik kenaikan harga yang signifikan ini, pengamat industri berspekulasi bahwa tarif AS-China yang baru diterapkan mungkin menjadi penyebabnya. Menurut laporan, Presiden Donald Trump telah memberlakukan tarif baru hingga 145% pada elektronik yang diimpor dari China, yang mulai berlaku pada hari yang sama dengan peluncuran OnePlus Watch 3 di AS. Ketika dimintai komentar, OnePlus memberi tahu Android Central melalui email bahwa mereka tidak memiliki informasi tambahan untuk dibagikan saat ini, yang tampaknya mendukung teori tarif tersebut.
Implikasi Perang Dagang
Waktu kenaikan harga selaras sempurna dengan eskalasi ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China. Industri teknologi sangat rentan terhadap tarif ini, dengan produsen China seperti OnePlus berpotensi menghadapi keputusan sulit tentang bagaimana menangani peningkatan biaya berbisnis di pasar Amerika. OnePlus Watch 3 mungkin menjadi salah satu contoh nyata pertama bagaimana kebijakan perdagangan ini secara langsung memengaruhi harga elektronik konsumen.
![]() |
---|
Close-up bezel OnePlus Watch 3, menekankan desainnya di tengah diskusi tentang implikasi harga akibat kebijakan perdagangan |
Apa Artinya Bagi Konsumen
Bagi konsumen Amerika yang tertarik pada OnePlus Watch 3, harga baru menempatkan perangkat ini dalam kategori kompetitif yang berbeda dari yang awalnya dimaksudkan. Dengan harga 499,99 dolar AS, smartwatch ini sekarang bersaing dengan penawaran premium dari merek-merek mapan seperti Apple dan Samsung daripada menempati ruang berorientasi nilai yang secara tradisional ditargetkan OnePlus. Calon pembeli perlu mempertimbangkan apakah fitur dan kinerja Watch 3 membenarkan harga yang lebih tinggi ini.
Implikasi Industri yang Lebih Luas
Situasi OnePlus Watch 3 mungkin menunjukkan tren yang lebih besar yang dapat memengaruhi seluruh pasar elektronik konsumen di Amerika Serikat. Jika produsen lain mengikuti dengan kenaikan harga serupa untuk mengimbangi biaya tarif, konsumen mungkin menghadapi harga yang umumnya lebih tinggi di berbagai kategori produk. Perusahaan dengan fasilitas manufaktur di luar China atau mereka yang telah mendiversifikasi lokasi produksi mereka mungkin mendapatkan keunggulan kompetitif dalam lanskap baru ini.