Janji Apple tentang fitur AI revolusioner untuk perangkat unggulan terbarunya telah membuat raksasa teknologi ini menghadapi masalah hukum di seluruh Amerika Utara. Pelanggan yang membeli iPhone 16 berdasarkan pemasaran yang menampilkan kemampuan Siri canggih kini mengajukan gugatan setelah mengetahui fitur-fitur ini tidak akan tersedia hingga tahun depan.
Tantangan Hukum yang Semakin Besar
Apple kini menghadapi beberapa gugatan class-action di Amerika Serikat dan Kanada terkait fitur Apple Intelligence yang tertunda, khususnya pembaruan Siri yang dijanjikan. Keluhan hukum berpusat pada tuduhan iklan palsu dan persaingan tidak sehat setelah perusahaan gencar memasarkan kemampuan AI untuk jajaran iPhone 16 yang kemudian ditunda hingga 2025. Dua penggugat di pengadilan federal California secara eksplisit menyatakan bahwa mereka tidak akan pernah beralih ke perangkat baru jika mereka tahu fitur-fitur ini tidak akan tersedia saat peluncuran. Demikian pula, gugatan terpisah telah diajukan di British Columbia, Kanada, dengan klaim serupa tentang praktik pemasaran yang menyesatkan.
Informasi Kunci Gugatan:
- Dua gugatan class-action diajukan: satu di California, Amerika Serikat dan satu di British Columbia, Kanada
- Tuduhan utama: Iklan palsu tentang fitur-fitur Apple Intelligence, khususnya peningkatan Siri
- Para penggugat mengklaim mereka tidak akan membeli perangkat iPhone 16 tanpa fitur-fitur yang dijanjikan
- Kedua gugatan menuntut ganti rugi dengan jumlah yang akan ditentukan pada persidangan
Pemasaran Versus Kenyataan
Kontroversi semakin memanas ketika Apple terpaksa menarik iklan yang menampilkan aktris Bella Ramsey yang mendemonstrasikan kemampuan Siri yang ditingkatkan. Langkah ini diambil setelah perusahaan mengumumkan penundaan fitur Apple Intelligence, menciptakan kesenjangan antara apa yang diiklankan dan apa yang benar-benar diterima konsumen. Kedua gugatan tersebut menuntut ganti rugi dari Apple, dengan jumlah pasti yang akan ditentukan selama proses persidangan. Jika hakim memutuskan melawan Apple, perusahaan mungkin diharuskan untuk memberikan kompensasi kepada semua anggota class action yang membeli perangkat iPhone 16 khusus untuk mengakses fitur Siri baru.
Gejolak di Balik Layar
Menurut laporan dari The Information, situasi ini berasal dari masalah internal yang signifikan di Apple. Demo Siri yang ditunjukkan kepada publik dilaporkan sebagian besar fiktif, dengan tim pemasaran gagal berkonsultasi dengan tim pengembangan Siri yang sebenarnya. Hal ini menyebabkan situasi canggung di mana tim Siri terkejut dengan fitur-fitur yang diiklankan yang sebenarnya tidak sedang mereka kembangkan. Selain itu, tampaknya ada ketidaksepakatan di tingkat eksekutif tentang investasi AI, dengan kepala keuangan Apple, Luca Maestri, yang diduga memotong anggaran untuk peningkatan GPU yang diperlukan untuk pengembangan AI menjadi kurang dari setengah dari yang awalnya disetujui oleh CEO Tim Cook.
Masalah Internal yang Dilaporkan di Apple:
- Demo Siri yang ditunjukkan kepada publik dilaporkan tidak mencerminkan status pengembangan yang sebenarnya
- Tim pemasaran diduga gagal berkoordinasi dengan tim pengembangan Siri
- Anggaran untuk infrastruktur pengembangan AI (peningkatan 50.000 GPU) dilaporkan dipotong oleh CFO Luca Maestri
- Fitur Apple Intelligence kini ditunda hingga 2025
Implikasi untuk Strategi AI Apple
Tantangan hukum ini datang pada saat kritis bagi Apple ketika perusahaan berusaha mengejar ketertinggalan dari para pesaing di bidang kecerdasan buatan. Keterlambatan masuknya Apple ke AI generatif telah membuatnya tertinggal dari pesaing seperti Google dan Microsoft. Gugatan ini tidak hanya mewakili potensi kewajiban finansial tetapi juga kerusakan pada kepercayaan konsumen di saat Apple sedang berusaha memposisikan dirinya sebagai inovator AI. Situasi ini menyoroti risiko memasarkan fitur sebelum sepenuhnya dikembangkan, terutama ketika fitur-fitur tersebut digunakan sebagai poin penjualan utama untuk perangkat premium.
Apa Artinya bagi Pemilik iPhone 16
Bagi pemilik iPhone 16 saat ini yang membeli perangkat mereka dengan harapan mendapatkan fitur Siri canggih, penantian masih berlanjut. Apple telah berkomitmen untuk memberikan kemampuan yang dijanjikan pada tahun 2025, tetapi timeline pastinya masih belum jelas. Jika gugatan berhasil, pelanggan yang terkena dampak mungkin menerima kompensasi, meskipun jumlahnya kemungkinan akan ditentukan melalui proses hukum. Sementara itu, pengguna iPhone 16 harus puas dengan versi Siri saat ini sambil menunggu peningkatan AI yang secara menonjol ditampilkan dalam kampanye pemasaran produk.