Peluncuran terbaru dari Galaxy S25 Edge oleh Samsung telah memicu spekulasi tentang perubahan signifikan dalam strategi jajaran unggulan perusahaan. Menurut laporan industri, raksasa teknologi tersebut mungkin sedang mempertimbangkan untuk menggantikan varian Plus dengan model Edge dalam seri Galaxy S26 mendatang, yang berpotensi menandai perubahan besar dalam portofolio produk Samsung.
![]() |
---|
Berbagai varian warna Samsung Galaxy S25 Edge yang dipresentasikan, menandai peluncuran flagship baru dari Samsung |
Penurunan Performa Model Plus
Keputusan Samsung untuk kemungkinan menggantikan varian Plus berasal dari angka penjualan yang mengkhawatirkan selama beberapa tahun terakhir. Menurut laporan dari The Elec, Galaxy S24 Plus terjual sekitar 6,77 juta unit dalam 11 bulan awal setelah peluncurannya, dengan proyeksi penjualan untuk Galaxy S25 Plus sekitar 6,7 juta unit. Meskipun model Plus mengalami peningkatan penjualan sebesar 54% pada akhir 2024 dibandingkan dengan pendahulunya, mencapai sekitar 7,4 juta unit, angka-angka ini masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan model standar dan Ultra, yang masing-masing terjual 13,6 juta dan 17,4 juta unit.
Perbandingan Penjualan Seri Galaxy S25
- Galaxy S25/S24 Ultra: ~17,4 juta unit
- Galaxy S25/S24 Standard: ~13,6 juta unit
- Galaxy S25/S24 Plus: ~7,4 juta unit (setelah peningkatan 54% pada akhir 2024)
- Penjualan awal S24 Plus: ~6,77 juta unit (11 bulan pertama)
- Proyeksi penjualan S25 Plus: ~6,7 juta unit
Alternatif Edge
Galaxy S25 Edge yang baru dirilis merupakan upaya Samsung untuk berinovasi dalam desain dengan fokus pada pembuatan perangkat premium yang lebih tipis dan ringan. Dengan ketebalan hanya 5,8mm, Edge jauh lebih tipis dibandingkan model lain dalam jajaran S25 sambil tetap mempertahankan bangunan premium dan spesifikasi kelas atas. Pendekatan desain yang ramping ini bisa menjadi strategi Samsung untuk membedakan diri di pasar yang kompetitif, bahkan berpotensi mengalahkan Apple dalam hal perangkat unggulan ultra-tipis.
![]() |
---|
Seri Samsung Galaxy S25 yang dipamerkan, menunjukkan pilihan desain yang beragam sebagai bagian dari strategi persaingan Samsung |
Kompromi untuk Ketipisan
Profil ramping Galaxy S25 Edge hadir dengan kompromi yang signifikan. Kelemahan paling signifikan adalah kapasitas baterai yang lebih kecil yaitu 3.900mAh, jauh lebih kecil dibandingkan dengan baterai 4.900mAh yang ditemukan pada S25 Plus. Meskipun Samsung mengklaim Edge dapat bertahan sepanjang hari dengan penggunaan normal, hal ini tetap bergantung pada pola penggunaan individu. Selain itu, Edge tidak memiliki lensa telefoto, yang membatasi kemampuan zoom-nya dibandingkan dengan model lain dalam jajaran tersebut.
Perbandingan Galaxy S25 Edge vs. Galaxy S25 Plus
Fitur | Galaxy S25 Edge | Galaxy S25 Plus |
---|---|---|
Ketebalan | 5,8mm | 7,3mm (perkiraan) |
Baterai | 3.900mAh | 4.900mAh |
Layar | 6,7 inci AMOLED | 6,7 inci AMOLED |
Sistem Kamera | Kamera ganda (tanpa telefoto) | Kamera tiga lensa (termasuk telefoto) |
Prosesor | Snapdragon 8 Elite | Snapdragon 8 Elite |
Berat | 163g | Lebih berat dari Edge |
Material Bingkai | Titanium | Material standar |
Pertimbangan Strategi Pasar
Jitesh Ubrani, manajer riset untuk IDC's Worldwide Mobile Device Trackers, menyarankan bahwa mengganti Plus dengan varian Edge sebenarnya dapat menguntungkan keuntungan Samsung. Varian Edge berpotensi berfungsi sebagai alternatif untuk Plus, tetapi ini juga membuka pintu bagi Samsung untuk mendorong konsumen Plus untuk membeli produk yang lebih tinggi dan berinvestasi pada Ultra sebagai gantinya, katanya. Strategi ini mungkin membantu Samsung meningkatkan pendapatan jika konsumen memilih Edge dengan harga premium atau beralih ke model Ultra.
Preferensi Konsumen dan Kekhawatiran Baterai
Daya tahan baterai tetap menjadi faktor kritis bagi konsumen saat membeli smartphone. Sebuah laporan oleh Payless Power menunjukkan bahwa 59% orang Amerika percaya ponsel Android menawarkan kinerja baterai yang lebih unggul dibandingkan iPhone, dengan 22% konsumen bersedia beralih merek untuk mendapatkan daya tahan baterai yang lebih baik. Ini menimbulkan pertanyaan tentang apakah konsumen akan menukar perangkat dengan kapasitas baterai besar untuk perangkat yang mengutamakan ketipisan dan estetika.
Rencana Tentatif
Menurut The Elec, rencana Samsung untuk jajaran Galaxy S26 (berkode NPA) saat ini mencakup model standar, Edge, dan Ultra. Namun, perusahaan mungkin kembali menyertakan model Plus jika Galaxy S25 Edge tidak berkinerja baik di pasar. Ini menunjukkan bahwa Samsung mengambil pendekatan yang hati-hati terhadap perubahan jajaran yang potensial ini, membiarkan respons konsumen untuk memandu keputusan akhirnya.
Melihat ke Depan
Saat Samsung terus mengembangkan jajaran unggulannya, pergeseran potensial dari Plus ke Edge ini mewakili lebih dari sekadar perubahan nama—ini menandakan kemungkinan pergeseran strategis menuju inovasi desain sebagai pembeda utama. Apakah langkah berisiko ini akan berhasil akan bergantung pada bagaimana respons konsumen terhadap kompromi yang melekat pada perangkat ultra-tipis dan apakah elemen desain premium dari Edge dapat mengimbangi komprominya dalam kapasitas baterai dan kemampuan kamera.