Sony telah melakukan pergeseran strategis yang signifikan dalam pendekatan manufaktur smartphone-nya, beralih dari produksi internal perangkat premium Xperia ke mitra manufaktur pihak ketiga. Transisi ini menandai perubahan penting dalam cara raksasa teknologi Jepang tersebut mengelola bisnis perangkat mobile-nya, mengikuti pola yang serupa dengan restrukturisasi divisi laptop VAIO sebelumnya.
Preseden Strategi Sony yang Serupa:
- 2014: Sony menjual bisnis PC VAIO kepada pihak ketiga sambil mempertahankan lisensi merek
- Saat ini: Sony mempertahankan kontrol merek dan pengawasan kualitas untuk perangkat Xperia sambil mengalihdayakan produksi
Pembaruan Website Resmi Menandakan Perubahan Produksi
Pembaruan terbaru pada website resmi Sony telah mengungkap sejauh mana transisi manufaktur ini berlangsung. Pada pertengahan Mei 2025, perusahaan secara diam-diam menghapus smartphone dari daftar proyek produksi utama di seluruh fasilitas manufaktur utamanya. Perubahan ini mempengaruhi situs produksi smartphone Sony yang sebelumnya aktif, termasuk fasilitas di lokasi Chonburi dan Bangkadi Thailand, serta operasi manufaktur perusahaan di Wuxi, China.
Fasilitas Manufaktur Sony yang Terdampak:
- Thailand: fasilitas Chonburi
- Thailand: fasilitas Bangkadi
- China: fasilitas Wuxi
Semua fasilitas telah menghapus "smartphones" dari daftar proyek produksi resmi mereka per Mei 2025.
Xperia 1 VII Menandai Era Manufaktur Baru
Sony Xperia 1 VII 5G tampaknya menjadi perangkat flagship pertama yang diproduksi di bawah pengaturan manufaktur pihak ketiga yang baru ini. Laporan awal dari pengguna di platform media sosial mengindikasikan pergeseran lokasi produksi, dengan beberapa perangkat bertuliskan label Made in China, berbeda dengan asal manufaktur Thailand sebelumnya. Meskipun terjadi perubahan dalam metodologi produksi, penilaian awal menunjukkan bahwa standar kualitas build telah dipertahankan sepanjang transisi.
Jadwal Waktu Transisi Produksi:
- Awal 2025: Laporan pengguna menunjukkan produksi Xperia 1 VII dipindahkan ke China
- Pertengahan Mei 2025: Sony secara resmi menghapus smartphone dari daftar fasilitas produksi
- 30 Mei 2025: Media Jepang melaporkan konfirmasi transisi penuh ke manufaktur pihak ketiga
Penyelarasan Strategis dengan Posisi Pasar
Pergeseran manufaktur ini mencerminkan posisi Sony saat ini di pasar smartphone global, di mana perusahaan menghadapi persaingan ketat dari Samsung dan manufaktur China termasuk Xiaomi, Vivo, dan OPPO. Dengan mengalihkan produksi ke pihak luar sambil mempertahankan kontrol merek dan pengawasan kualitas, Sony mengikuti strategi yang sebelumnya diterapkan pada divisi laptop VAIO pada tahun 2014. Pendekatan ini memungkinkan perusahaan untuk melanjutkan operasi smartphone sambil berpotensi mengurangi biaya manufaktur dan kompleksitas operasional.
Preseden Industri dan Implikasi Masa Depan
Langkah Sony sejalan dengan tren industri yang lebih luas di mana merek-merek mapan memanfaatkan kemampuan manufaktur pihak ketiga. Perusahaan seperti BlackBerry sebelumnya telah mengadopsi strategi serupa, bertransisi dari manufaktur langsung ke pengaturan lisensi merek dan produksi pihak ketiga. Meskipun Sony terus mempertahankan kontrol langsung atas merek dan standar kualitasnya, pergeseran ini menunjukkan pendekatan yang lebih terfokus pada operasi bisnis smartphone ke depannya.
Transisi ini merepresentasikan adaptasi Sony terhadap dinamika pasar saat ini sambil mempertahankan kehadirannya di sektor smartphone. Saat perusahaan terus menavigasi tekanan kompetitif, strategi manufaktur ini mungkin memberikan fleksibilitas operasional yang lebih besar sambil mempertahankan kehadiran merek Xperia di pasar.