Kesuksesan Black Myth: Wukong Ternoda oleh Kontroversi dan Gameplay yang Biasa-Biasa Saja

BigGo Editorial Team
Kesuksesan Black Myth: Wukong Ternoda oleh Kontroversi dan Gameplay yang Biasa-Biasa Saja

Game RPG aksi yang sangat dinantikan dari Game Science, Black Myth: Wukong, telah mencapai kesuksesan komersial yang luar biasa, memecahkan rekor Steam dengan lebih dari 2,2 juta pemain bersamaan dan menjual 10 juta kopi di berbagai platform. Namun, peluncuran game ini dibayangi oleh kontroversi dan ulasan yang beragam.

Pedoman Konten yang Kontroversial

Sebelum rilis, Game Science mengeluarkan pedoman kepada beberapa kreator konten, melarang pembahasan topik-topik seperti propaganda feminis, COVID-19, dan politik Tiongkok. Upaya untuk mengontrol narasi ini justru memicu efek Streisand yang spektakuler, di mana para streamer dengan sengaja menyoroti subjek-subjek ini sebagai bentuk protes.

Pedoman tersebut juga menarik perhatian pada laporan sebelumnya tentang komentar seksis yang dibuat oleh karyawan Game Science, yang mana perusahaan menolak untuk menanggapinya. Hal ini menjadikan game ini sebagai titik api dalam perdebatan yang sedang berlangsung tentang representasi dan perilaku dalam industri game.

Gameplay Biasa-Biasa Saja Tertutupi oleh Visual

Meskipun sukses secara komersial, para kritikus menilai gameplay Black Myth: Wukong kurang memuaskan. Sementara dipuji karena visual yang memukau dan lingkungan yang terinspirasi dari mitologi Tiongkok, sistem pertarungannya digambarkan sebagai terlalu sederhana dan repetitif.

Salah satu pengulas mencatat:

Wukong adalah game yang indah, tetapi sistem pertarungannya yang terlalu sederhana menurunkan pengalaman menjadi sesuatu yang indah dipandang tetapi biasa-biasa saja untuk dimainkan.

Narasi dan lore game ini mendapat perhatian yang lebih positif, dengan entri bestiarium yang detil disamakan dengan dongeng dan disajikan dalam gaya lukisan woodblock tradisional.

"Karakter utama Black Myth: Wukong menjelajahi lanskap bersalju, mencerminkan visual yang menakjubkan dan nuansa mitologis game tersebut"
"Karakter utama Black Myth: Wukong menjelajahi lanskap bersalju, mencerminkan visual yang menakjubkan dan nuansa mitologis game tersebut"

Masalah Teknis

Beberapa pemain melaporkan masalah performa, terutama pada Steam Deck, di mana game ini tidak disertifikasi secara resmi tetapi menjadi sangat populer. Bahkan pada pengaturan terendah, penurunan frame rate telah diamati di beberapa area.

Kesimpulan

Peluncuran Black Myth: Wukong mencontohkan interaksi kompleks antara kesuksesan komersial, nilai artistik, dan etika industri dalam pengembangan game modern. Sementara performa finansialnya menandakan daya tarik global yang semakin besar dari game yang berakar pada budaya Tiongkok, kontroversi seputar perilisannya dan penerimaan kritis yang beragam menyoroti tantangan yang masih berlanjut dalam industri ini.

Sementara para pemain terus menjelajahi penafsiran ulang Journey to the West ini, masih harus dilihat apakah visual yang memukau dan signifikansi budaya Black Myth: Wukong akan mengimbangi kekurangan gameplay-nya dalam jangka panjang.