Meta Membatalkan Rencana Headset XR Kelas Atas, Mengalihkan Fokus Setelah Penerimaan Vision Pro yang Kurang Antusias

BigGo Editorial Team
Meta Membatalkan Rencana Headset XR Kelas Atas, Mengalihkan Fokus Setelah Penerimaan Vision Pro yang Kurang Antusias

Meta, perusahaan induk Facebook, dilaporkan telah menghentikan pengembangan headset mixed reality kelas atas dengan nama kode La Jolla, yang awalnya dijadwalkan rilis pada tahun 2027. Keputusan ini muncul setelah Apple Vision Pro kesulitan mendapatkan daya tarik di pasar, memunculkan pertanyaan tentang minat konsumen terhadap perangkat XR premium.

Perubahan Strategi

Pembatalan proyek La Jolla menandakan potensi pergeseran pendekatan Meta terhadap pasar XR:

  • Batasan Harga: Meta bertujuan untuk menjaga harga headset di bawah $1.000, tetapi penggunaan layar MicroOLED yang mahal membuat target ini semakin sulit dicapai.
  • Realitas Pasar: Penerimaan yang kurang antusias terhadap Apple Vision Pro seharga $3.500 telah menimbulkan keraguan tentang kelayakan perangkat XR kelas atas di pasar saat ini.
  • Fokus pada Aksesibilitas: Meta tampaknya beralih ke solusi XR yang lebih terjangkau, dengan rumor tentang headset Quest baru berkode Ventura yang mungkin akan diluncurkan akhir tahun ini.

Lanskap XR yang Lebih Luas

Meskipun Meta mundur dari segmen ultra-premium, perusahaan tidak sepenuhnya meninggalkan teknologi XR:

  • Kacamata AR: Meta diperkirakan akan memamerkan kacamata augmented reality baru, berkode Orion, pada konferensi pengembang Connect yang akan datang.
  • Quest 4: Laporan menunjukkan bahwa Meta sedang mengerjakan headset Quest 4 dengan versi standar dan premium, yang ditargetkan untuk rilis pada tahun 2026.
  • Lisensi Platform: Perusahaan mungkin mengalihkan fokus ke pemberian lisensi platform Horizon OS kepada produsen lain, berpotensi memperluas jangkauannya dalam ekosistem XR.

Implikasi Industri

Keputusan Meta untuk membatalkan La Jolla mencerminkan tantangan yang lebih luas di pasar XR:

  • Sensitivitas Harga: Kesulitan menyeimbangkan fitur canggih dengan harga yang ramah konsumen tetap menjadi hambatan signifikan untuk adopsi XR.
  • Kematangan Pasar: Respons yang kurang antusias terhadap penawaran kelas atas menunjukkan bahwa pasar XR mungkin belum siap untuk perangkat premium dengan harga tinggi.
  • Fokus pada Perangkat Lunak: Dengan kemungkinan melisensikan Horizon OS, Meta mungkin bertaruh pada perangkat lunak dan layanan sebagai strategi jangka panjang yang lebih berkelanjutan di ruang XR.

Seiring perkembangan lanskap XR, pergeseran Meta dari perangkat keras ultra-premium bisa menandakan tren industri yang lebih luas menuju solusi XR yang lebih terjangkau dan praktis. Beberapa bulan ke depan kemungkinan akan mengungkapkan lebih banyak tentang strategi XR Meta yang direvisi dan implikasinya bagi masa depan teknologi imersif.