Dominasi Teknologi Iklan Google Diserang: Gugatan DOJ Mengklaim Perusahaan Mengambil 36% Pendapatan

BigGo Editorial Team
Dominasi Teknologi Iklan Google Diserang: Gugatan DOJ Mengklaim Perusahaan Mengambil 36% Pendapatan

Departemen Kehakiman Amerika Serikat ( DOJ ) dan koalisi negara bagian telah meluncurkan gugatan antitrust yang signifikan terhadap Google , dengan tuduhan bahwa raksasa teknologi tersebut telah membangun dan mempertahankan monopoli atas teknologi periklanan online. Tantangan hukum ini, yang mulai disidangkan hari ini di Alexandria, Virginia, berpotensi memecah bisnis teknologi iklan perusahaan.

Kasus Pemerintah

Menurut gugatan tersebut, dominasi Google baik di sisi pembeli maupun penjual dalam transaksi iklan online memungkinkannya untuk mengambil hingga 36 sen dari setiap dolar saat menjadi perantara penjualan iklan antara penerbit dan pengiklan. Tingkat kontrol ini, menurut pemerintah, telah menyebabkan biaya berlebihan yang merugikan penerbit situs web dan, secara tidak langsung, internet terbuka.

Pembelaan Google

Google berpendapat bahwa kasus pemerintah sudah ketinggalan zaman, berfokus pada iklan display dan iklan spanduk yang biasanya dilihat di komputer desktop. Perusahaan berpendapat bahwa perhatian pengguna telah beralih secara signifikan ke aplikasi seluler dan platform media sosial dalam beberapa tahun terakhir, mengubah lanskap periklanan online.

Konsekuensi Potensial

Jika pemerintah menang, konsekuensi bagi Google bisa sangat berat. Peter Cohan , seorang profesor di Babson College , menyarankan bahwa pelepasan paksa bagian dari bisnis teknologi iklan Google adalah kemungkinan solusinya. Ini berpotensi lebih berdampak daripada putusan baru-baru ini terhadap monopoli mesin pencari Google .

Implikasi Lebih Luas

Kasus ini merupakan bagian dari tren yang lebih besar dari tindakan antitrust terhadap perusahaan teknologi besar. Amazon menghadapi pengawasan serupa dari Federal Trade Commission atas dominasinya dalam layanan ritel online dan pasar. Seiring dengan berlangsungnya pertempuran hukum ini, mereka dapat membentuk kembali lanskap periklanan digital dan e-commerce dalam beberapa tahun mendatang.

Persidangan, yang dipimpin oleh Hakim Distrik AS Leonie Brinkema , diperkirakan akan berlangsung selama beberapa minggu dan akan diawasi dengan cermat oleh industri teknologi dan regulator.