YouTube Merangkul AI: Alat Baru untuk Pembuatan Konten dan Perubahan Antarmuka Pengguna

BigGo Editorial Team
YouTube Merangkul AI: Alat Baru untuk Pembuatan Konten dan Perubahan Antarmuka Pengguna

YouTube sedang membuat langkah besar dalam mengintegrasikan kecerdasan buatan ke dalam platformnya, memperkenalkan fitur-fitur baru untuk pembuat konten sambil juga menyesuaikan antarmuka penggunanya. Perubahan ini bertujuan untuk memperlancar proses pembuatan konten dan meningkatkan interaksi pengguna, namun juga dapat menimbulkan kekhawatiran tentang masa depan konten otentik yang dibuat oleh manusia.

Alat Pembuatan Konten Berbasis AI

Pada acara Made on YouTube baru-baru ini di New York City, raksasa berbagi video ini mengungkapkan beberapa fitur berbasis AI:

  1. Tab Inspirasi: Penambahan baru pada aplikasi YouTube Studio ini menggunakan AI untuk menyarankan konsep video, judul, thumbnail, dan bahkan garis besar. Meskipun diposisikan sebagai alat bantu brainstorming, fitur ini berpotensi membentuk keseluruhan proyek.

  2. Integrasi Veo: YouTube mengintegrasikan model video Veo yang kuat dari DeepMind ke dalam Shorts. Ini memungkinkan pembuat konten untuk menghasilkan latar belakang AI dan klip video pendek hingga enam detik.

  3. Dream Screen: Sebuah perluasan dari konsep layar hijau, fitur ini akan memungkinkan pembuat konten menggunakan latar belakang yang dihasilkan AI dalam video mereka.

  4. Peningkatan Auto-Dubbing: YouTube memperluas kemampuan konversi bahasa berbasis AI-nya ke lebih banyak pembuat konten dan bahasa, membuat konten lebih mudah diakses oleh audiens global.

Alat-alat ini diharapkan akan diluncurkan kepada pembuat konten pada akhir 2023 atau awal 2024. Untuk mengatasi kekhawatiran tentang konten yang dihasilkan AI, YouTube akan menerapkan watermarking menggunakan alat SynthID dari DeepMind dan memberikan indikator visual untuk materi yang dihasilkan AI.

Perubahan Antarmuka Pengguna

Sementara YouTube memberdayakan pembuat konten dengan alat AI, platform ini juga membuat perubahan pada pengalaman penonton:

  • Pada platform Android TV dan Google TV, tombol Suka dan Tidak Suka yang terpisah telah digabungkan menjadi satu tombol.
  • Pengguna sekarang perlu mengklik tombol gabungan ini untuk mengakses menu pop-up untuk menyukai atau tidak menyukai video.
  • Perubahan ini menambahkan langkah ekstra dalam proses penilaian, yang mungkin berdampak pada keterlibatan pengguna.

Implikasi dan Kekhawatiran

Pengenalan alat AI untuk pembuatan konten menimbulkan pertanyaan tentang potensi banjirnya video yang dikonsepkan AI, ditulis AI, dan bahkan diproduksi AI di platform ini. Meskipun fitur-fitur ini dapat menjadi alat bantu yang kuat bagi pembuat konten, mereka juga berisiko menghomogenkan konten dan berpotensi memanipulasi algoritma YouTube.

Strategi YouTube tampaknya berfokus pada menurunkan hambatan masuk untuk pembuatan konten, terutama melalui Shorts, saat bersaing dengan platform seperti TikTok dan Instagram. Namun, keseimbangan antara memfasilitasi pembuatan konten dan mempertahankan keaslian akan sangat penting bagi masa depan YouTube.

Seiring dengan peluncuran perubahan ini, baik pembuat konten maupun penonton akan perlu beradaptasi dengan lanskap baru di mana AI memainkan peran yang semakin signifikan dalam produksi dan konsumsi konten di salah satu platform berbagi video terbesar di dunia.