Dalam langkah berani untuk membentuk kembali lanskap AI perusahaan, Salesforce telah mengumumkan peluncuran mendatang Agentforce, platform AI baru mereka yang akan diluncurkan pada bulan Oktober. Pengumuman ini muncul saat perusahaan-perusahaan teknologi raksasa berlomba untuk mendominasi bidang kecerdasan buatan yang berkembang pesat dalam aplikasi bisnis.
Pendekatan Baru untuk AI Perusahaan
Agentforce mewakili pergeseran signifikan dalam cara AI diintegrasikan ke dalam operasi bisnis. Berbeda dengan asisten AI tradisional, Agentforce menggunakan agen AI otonom yang mampu bekerja secara mandiri dengan intervensi manusia yang minimal. Pendekatan ini menjanjikan untuk merampingkan operasi dan meningkatkan efisiensi di berbagai cloud Salesforce, termasuk Penjualan, Layanan, dan Pemasaran.
Adopsi Awal dan Hasil Mengesankan
Beberapa klien besar, termasuk ADP, OpenTable, dan Wyndham, sudah memanfaatkan kemampuan Agentforce. CEO Salesforce, Marc Benioff, mengklaim bahwa agen AI Agentforce menyelesaikan lebih dari 90% pertanyaan layanan pelanggan ADP, menunjukkan potensi platform ini untuk mengubah interaksi pelanggan.
Harga dan Aksesibilitas
Salesforce telah memperkenalkan model harga unik untuk Agentforce, mengenakan biaya $2 per percakapan. Pendekatan bayar per penggunaan ini bertujuan untuk membuat teknologi AI lebih mudah diakses oleh bisnis dari semua ukuran, memungkinkan mereka untuk menyesuaikan penggunaan AI berdasarkan kebutuhan dan anggaran spesifik mereka.
Lanskap Kompetitif dan Kritik
Peluncuran Agentforce terjadi di tengah persaingan yang semakin ketat di ruang AI perusahaan. Benioff tidak ragu untuk mengkritik pesaing, terutama Copilot dari Microsoft. Dia menyebut Copilot sebagai Microsoft Clippy yang baru, mengklaim bahwa itu gagal memenuhi harapan pelanggan dalam hal akurasi dan responsivitas.
Ekosistem Mitra dan Kustomisasi
Salesforce menekankan pentingnya ekosistem mitra dalam pengembangan Agentforce. Perusahaan telah mengumumkan kolaborasi dengan raksasa teknologi seperti AWS, Google Cloud, dan IBM untuk mengembangkan tindakan agen dan template khusus industri. Pendekatan ini bertujuan untuk menyediakan bisnis dengan solusi AI yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan unik mereka.
Tantangan dan Prospek Masa Depan
Seperti halnya teknologi yang baru muncul, Agentforce menghadapi tantangan, terutama di bidang tata kelola AI, mitigasi bias, dan memastikan penerapan AI yang etis. Keberhasilan Agentforce kemungkinan akan bergantung pada seberapa efektif Salesforce mengatasi kekhawatiran ini dan menunjukkan nilai nyata kepada pelanggannya.
Saat peluncuran Oktober mendekat, semua mata akan tertuju pada Salesforce untuk melihat apakah Agentforce dapat memenuhi janjinya untuk membawa era baru solusi perusahaan yang didukung AI.