UPL UW-Madison Berevolusi: Dari Kamera Berlakban hingga Sensor Pintar

BigGo Editorial Team
UPL UW-Madison Berevolusi: Dari Kamera Berlakban hingga Sensor Pintar

Laboratorium Proyek Mahasiswa ( UPL ) di University of Wisconsin-Madison telah berkembang jauh dari awal yang sederhana dengan kamera berlakban. Sebuah artikel blog terbaru dari anggota UPL menguraikan perjalanan laboratorium dari sistem pengawasan primitif hingga teknologi IoT mutakhir, menunjukkan kecerdikan mahasiswa ilmu komputer dalam memecahkan masalah sehari-hari.

Dari Kamera ke Sensor: Evolusi Teknologi

Sejarah UPL dalam memantau okupansi laboratorium dimulai pada tahun 1990-an, ketika kamera seharga $15 dan rangkaian kompleks VCR dan komputer Mac digunakan untuk menangkap dan mengirimkan gambar. Beberapa tahun kemudian, laboratorium telah meningkatkan sistemnya menggunakan kamera Logitech C920 yang digabungkan dengan deteksi objek YOLOv7 untuk menghitung orang dalam ruangan.

Namun, sistem ini memiliki kekurangan. Terkadang sistem salah mengenali kursi sebagai orang dan tidak bisa membedakan antara lab yang buka dengan pertemuan tertutup. Solusinya? Beralih dari pemantauan visual ke penginderaan pintu.

Zigbee: Pembawa Perubahan

Terinspirasi oleh ruang pembuat MITERS MIT, UPL menerapkan sistem penginderaan pintu berbasis Zigbee. Protokol jaringan mesh nirkabel dengan laju rendah ini memungkinkan komunikasi antar perangkat pintar melalui jaringan area pribadi. Perangkat yang digunakan meliputi:

  • Sensor pintu dan jendela Aqara
  • Koordinator SONOFF Zigbee
  • Raspberry Pi yang menjalankan Home Assistant

Sistem baru ini memberikan pembaruan status pintu secara real-time, yang dapat dilihat melalui dasbor Home Assistant. Untuk mengatasi keterbatasan jaringan universitas, tim menciptakan solusi cerdik menggunakan integrasi RESTful Command Home Assistant untuk memperbarui webserver, yang kemudian menyalurkan informasi ke situs web UPL dan bot Discord.

Aplikasi Praktis dan Dampak Komunitas

Sistem status pintu ini memiliki manfaat praktis bagi anggota dan pengunjung UPL. Sistem ini menghilangkan rasa frustrasi ketika harus berjalan jauh ke lab yang ternyata tutup dan memberikan pembaruan real-time yang dapat diakses melalui situs web UPL atau saluran Discord. Proyek ini mencontohkan bagaimana mahasiswa dapat menerapkan keterampilan mereka untuk memecahkan masalah dunia nyata dan meningkatkan ruang komunitas mereka.

Pelajaran dalam Over-Engineering

Meskipun solusi akhirnya terlihat sederhana, perjalanan untuk mencapainya penuh dengan pengalaman belajar yang berharga. Proyek ini menyentuh berbagai aspek komputasi modern, termasuk:

  • Computer vision dan machine learning (model YOLOv7)
  • Protokol IoT (Zigbee)
  • Otomasi rumah (Home Assistant)
  • Pengembangan web dan API

Beberapa anggota komunitas dengan jenaka menyarankan solusi yang lebih rumit, seperti menggunakan sinyal Wi-Fi untuk mendeteksi tubuh manusia atau menerapkan teknologi ultra-wideband untuk menghitung detak jantung dalam ruangan.

Pertimbangan Privasi dan Hukum

Perlu dicatat bahwa proyek yang melibatkan pengawasan atau pengumpulan data, bahkan untuk tujuan baik, dapat menimbulkan masalah privasi. Meskipun proyek ini akhirnya beralih dari deteksi berbasis kamera ke sensor pintu sederhana, ini mengingatkan para pembuat dan penghobi untuk mempertimbangkan implikasi hukum dan etika dari proyek mereka, terutama di ruang bersama atau publik.

Masa Depan Laboratorium Kampus

Proyek ini memunculkan pertanyaan menarik tentang evolusi laboratorium komputer universitas. Dengan prevalensi laptop pribadi dan komputasi awan, peran ruang-ruang ini berubah. Namun, proyek UPL menunjukkan bahwa laboratorium ini masih bisa menjadi pusat inovasi, kolaborasi, dan pemecahan masalah praktis.

Seiring kemajuan teknologi, akan menarik untuk melihat bagaimana laboratorium dan ruang pembuat universitas lainnya beradaptasi dan berinovasi, menciptakan solusi yang menjembatani dunia fisik dan digital sambil memupuk rasa komunitas di antara mahasiswa.

Proyek penginderaan pintu UPL berdiri sebagai bukti kreativitas dan kemampuan teknis mahasiswa ilmu komputer masa kini, mengubah masalah sederhana menjadi peluang untuk belajar, berinovasi, dan meningkatkan komunitas.