Film Klasik 'The Crowd' (1928) Tersedia di YouTube, Mendahului 'Modern Times' Karya Chaplin dalam Mengeksplorasi Keterasingan Urban

BigGo Editorial Team
Film Klasik 'The Crowd' (1928) Tersedia di YouTube, Mendahului 'Modern Times' Karya Chaplin dalam Mengeksplorasi Keterasingan Urban

Para penggemar film kini dapat menonton film bisu berpengaruh karya King Vidor, ' The Crowd ' (1928) di YouTube, memberikan kesempatan langka untuk menyaksikan eksplorasi kehidupan urban modern yang mendahului film ' Modern Times ' karya Charlie Chaplin yang lebih terkenal.

Pelopor Sinema Urban

Sementara ' Modern Times ' karya Chaplin sering dipuji atas kritiknya terhadap industrialisasi dan masyarakat modern, komunitas film menunjukkan bahwa ' The Crowd ' telah membahas tema serupa lebih awal dan, menurut beberapa penonton, dengan cara yang lebih efektif. Ketersediaan film ini di YouTube membuatnya dapat diakses oleh generasi baru yang tertarik pada cara sinema awal membahas modernisasi dan keterasingan urban.

Teknik Pembuatan Film yang Revolusioner

Film ini menggunakan teknik bergaya dokumenter yang sangat inovatif untuk zamannya. Sutradara King Vidor menggunakan apa yang disebutnya sebagai nuansa dokumenter dalam menangkap kehidupan Kota New York, termasuk metode pengambilan gambar secara gerilya. Seperti yang dijelaskan dalam materi aslinya, timnya merancang gerobak dorong khusus dengan kamera tersembunyi yang disamarkan sebagai kotak kemasan untuk menangkap adegan jalanan asli dari Bowery hingga Times Square.

Sebuah momen di balik layar yang memperlihatkan teknik pembuatan film awal dengan kamera vintage, mencerminkan pendekatan inovatif King Vidor dalam film The Crowd
Sebuah momen di balik layar yang memperlihatkan teknik pembuatan film awal dengan kamera vintage, mencerminkan pendekatan inovatif King Vidor dalam film The Crowd

Tema Individu vs Kolektif

Eksplorasi film tentang individualitas versus konformitas tetap sangat relevan hingga saat ini. Film ini menyajikan komentar visual yang menarik tentang apa yang diramalkan filsuf Denmark, Søren Kierkegaard, tentang masyarakat modern - ketegangan antara identitas individu dan budaya massa. Protagonis film, Johnny Sims, menjadi metafora bagi pekerja modern yang tersesat dalam mesin kehidupan urban.

Visi Sutradara

Perjalanan King Vidor sendiri dari menonton film-film awal seperti ' A Trip to the Moon ' di Galveston, Texas, hingga menjadi pembuat film pelopor menambahkan lapisan menarik pada perspektif film tentang modernitas. Seperti yang dicatat dalam komentar, Vidor melihat teknologi dan kemajuan manusia sebagai bagian dari perjalanan spiritual, memandang inovasi seperti pesawat terbang, bom atom, radio, radar, televisi sebagai bukti misi ke atas umat manusia.

Relevansi film yang bertahan lama dan pengaruhnya pada karya-karya selanjutnya seperti ' Modern Times ' menjadikannya tontonan wajib bagi siapa pun yang tertarik pada sejarah sinema atau sosiologi perkotaan. Ketersediaannya di YouTube memberikan akses mudah untuk memahami keterlibatan Hollywood awal dengan modernisasi dan masyarakat massa.