Diskusi terkini mengenai tingkat kanker di komunitas Amish telah memicu perdebatan menarik tentang pentingnya faktor genetik versus gaya hidup dalam pencegahan kanker. Meskipun penelitian awal mencari penanda genetik, wawasan dari komunitas ini mengungkapkan pemahaman yang lebih mendalam tentang faktor-faktor risiko kanker.
Temuan Utama dari Data
Studi terbaru menunjukkan tingkat kanker keseluruhan di kalangan orang dewasa Amish secara signifikan lebih rendah yaitu 390 per 100.000 dibandingkan dengan 647 pada populasi umum. Meskipun penggunaan tembakau yang lebih rendah menjelaskan sebagian dari perbedaan ini, bahkan kanker yang tidak terkait tembakau menunjukkan tingkat yang lebih rendah (308 vs 425 per 100.000).
Di Balik Narasi Genetik
Menurut para ahli biologi komputasi dalam diskusi ini, genetika biasanya hanya menjelaskan sekitar 20% varian penyakit. Sebuah studi terbaru yang diterbitkan di Scientific Reports (2022) menguraikan faktor-faktor penyebab kanker:
- Tembakau: 38%
- Obesitas: 9%
- Alkohol: 7%
- Infeksi: 7%
- Faktor pekerjaan: 6%
- Polusi udara: 3%
Faktor Gaya Hidup
Anggota komunitas menyoroti beberapa aspek penting dari gaya hidup Amish yang kemungkinan berkontribusi pada tingkat kanker yang lebih rendah:
-
Aktivitas Fisik : Penelitian yang dibagikan dalam diskusi mengungkapkan pria Amish rata-rata berjalan sekitar 18.000 langkah setiap hari, mempertahankan sekitar 9% lemak tubuh sambil mengonsumsi sekitar 4.000 kalori - menunjukkan tingkat kerja fisik yang tinggi.
-
** Pola Makan** :
- Terutama makanan yang ditanam sendiri
- Konsumsi makanan olahan yang terbatas
- Asupan tinggi produk segar dan daging ternak
- Konsumsi alkohol minimal
-
** Faktor Lingkungan** :
- Paparan polutan perkotaan yang berkurang
- Kontak terbatas dengan karsinogen industri modern
- Pola hidup pedesaan yang konsisten
Pertimbangan Bias Deteksi
Faktor penting yang disoroti dalam diskusi adalah bias deteksi. Populasi perkotaan dengan akses lebih besar ke pemeriksaan medis mungkin menunjukkan tingkat kanker yang lebih tinggi hanya karena peningkatan kemampuan deteksi. Hal ini bisa menjelaskan sebagian perbedaan dalam tingkat kanker non-tembakau antara populasi Amish dan non- Amish.
Hasil Kesehatan
Bertentangan dengan beberapa asumsi tentang akses medis yang terbatas, studi menunjukkan hasil kesehatan yang positif dalam komunitas Amish. Penelitian yang diterbitkan di PLOS ONE menunjukkan bahwa pria Amish sebenarnya hidup lebih lama dari rekan non- Amish mereka, sementara harapan hidup wanita Amish setara dengan populasi umum.
Temuan ini menunjukkan bahwa modifikasi gaya hidup, bukan faktor genetik, mungkin menjadi kunci untuk memahami dan mencegah kanker. Hal ini sejalan dengan bukti yang berkembang bahwa banyak kanker berpotensi dapat dicegah melalui perubahan gaya hidup, menantang narasi tradisional tentang keacakan dalam perkembangan kanker.