Diskusi terkini tentang evolusi skema database NoSQL, khususnya yang berfokus pada pola desain single-table DynamoDB, telah memicu perdebatan sengit di kalangan komunitas pengembang tentang praktik terbaik dan potensi masalah skalabilitas. Meskipun pendekatan ini menjanjikan pengelolaan data yang lebih sederhana, para pengembang berpengalaman mulai menunjukkan kekhawatiran tentang keterbatasannya pada skala besar.
Masalah Skalabilitas
Kritik utama berpusat pada penggunaan hash key tetap seperti 'user' untuk mempartisi data di DynamoDB. Beberapa pengembang telah menunjukkan bahwa pendekatan ini dapat menyebabkan bottleneck kinerja yang signifikan. Seperti yang dicatat oleh seorang pengembang berpengalaman dalam diskusi:
DDB tidak menangani pemisahan berdasarkan range key dengan baik, sehingga Anda akan menghadapi masalah keseimbangan beban dan throttling bahkan dengan skema sharding. Akan lebih baik untuk menggunakan userid sebagai hash key untuk menghindari banyak masalah.
Pendekatan Alternatif
Beberapa solusi alternatif telah muncul dari diskusi komunitas. Salah satu pendekatan yang direkomendasikan melibatkan penggunaan composite key seperti 'user#12345' sebagai hash key, dengan range key yang terstruktur seperti 'User', 'Email#jo@email.com', dan sebagainya. Metode ini akan lebih baik dalam mendistribusikan penulisan dan meminimalkan roundtrip database. Untuk kebutuhan query yang kompleks, beberapa pengembang menyarankan untuk mempertimbangkan solusi tambahan seperti Elasticsearch untuk mendukung pola query yang ekstensif.
Pertimbangan Desain Utama untuk DynamoDB:
- Hindari penggunaan kunci hash tetap untuk kumpulan data besar
- Pertimbangkan penggunaan kunci komposit untuk distribusi penulisan yang lebih baik
- Terapkan strategi sharding yang tepat
- Evaluasi solusi pencarian tambahan untuk query yang kompleks
Solusi Entity Manager
Menanggapi kekhawatiran ini, penulis artikel memperkenalkan Entity Manager, sebuah framework yang dirancang untuk mengatasi tantangan skalabilitas ini. Tool ini mengimplementasikan query multi-index yang transparan di seluruh shard dengan API query yang mudah digunakan, berpotensi menawarkan jalan tengah antara pengembangan yang disederhanakan dan kinerja yang dapat diskalakan. Framework ini mencakup fitur untuk konfigurasi sharding partisi terjadwal dan kemampuan untuk melakukan query di beberapa index secara bersamaan.
Perdebatan Traditional vs NoSQL
Diskusi ini juga kembali memicu perdebatan lama antara database RDBMS tradisional dan solusi NoSQL. Sementara beberapa pengembang menganjurkan untuk tetap menggunakan database SQL yang memenuhi ACID kecuali ada kasus penggunaan NoSQL yang meyakinkan, yang lain melihat nilai dalam solusi NoSQL ketika diimplementasikan dengan tepat menggunakan tools dan pola desain yang sesuai.
Respons komunitas menyoroti kompleksitas keputusan desain database dalam aplikasi modern, menekankan bahwa jarang ada solusi yang cocok untuk semua kasus. Seiring pertumbuhan aplikasi, pilihan desain database awal menjadi semakin kritis, sehingga penting bagi pengembang untuk mempertimbangkan dengan cermat kasus penggunaan spesifik mereka dan pola pertumbuhan potensial.
Sumber Kutipan: Evolving a NoSQL Database Schema