Di era monitor ultra-lebar dan layar beresolusi tinggi, praktik pembatasan kode menjadi 80 karakter per baris yang sudah berusia puluhan tahun tetap menjadi topik yang mengundang perdebatan di kalangan pengembang. Meskipun batasan awalnya berasal dari keterbatasan kartu punch dan tampilan terminal awal, pengembang modern menemukan alasan baru untuk menerima atau menolak pedoman tradisional ini.
Aksesibilitas dan Kompatibilitas Perangkat
Diskusi ini mengungkapkan bahwa masalah aksesibilitas terus membuat batasan panjang baris tetap relevan. Pengembang dengan gangguan penglihatan sering membutuhkan ukuran font yang lebih besar, membuat baris yang lebih pendek lebih praktis untuk lingkungan kerja mereka. Selain itu, meningkatnya pengembangan mobile dan tinjauan kode telah memunculkan pertimbangan baru, karena banyak pengembang kini membaca dan meninjau kode di smartphone selama perjalanan atau situasi kerja jarak jauh.
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi preferensi panjang baris:
- Ukuran dan orientasi monitor
- Bahasa pengembangan
- Ukuran tim dan kebutuhan kolaborasi
- Praktik tinjauan kode
- Kompatibilitas perangkat mobile
- Persyaratan aksesibilitas
Penggunaan Modern untuk Batasan Baris
Pengelolaan ruang layar telah muncul sebagai pembenaran utama untuk mempertahankan batasan baris. Banyak pengembang bekerja dengan beberapa file secara bersamaan, baik untuk perbandingan atau selama sesi debugging. Beberapa melaporkan berhasil menampilkan hingga lima file secara berdampingan, yang akan tidak praktis dengan panjang baris yang lebih panjang. Popularitas monitor vertikal dalam pengaturan pengembangan juga telah mempengaruhi preferensi untuk blok kode yang lebih sempit.
Saya tidak peduli seberapa ultra lebar layar Anda, membaca secara horizontal itu menyakitkan dan tidak praktis. Ini bersifat biologis, mata Anda tidak dapat melacak secara horizontal tanpa panduan baris, dan bahkan dengan panduan pun tidak sulit untuk tersesat.
Evolusi Standar
Sementara 80 karakter tetap menjadi standar umum, banyak tim telah mengadopsi batasan yang lebih fleksibel. Batas 120 karakter telah mendapatkan popularitas sebagai kompromi, terutama untuk bahasa dengan nama pengidentifikasi yang lebih panjang seperti Java dan .NET. Beberapa proyek menggunakan batasan berbeda untuk kode versus komentar, sementara yang lain memperlakukan panjang baris sebagai pedoman daripada aturan ketat. Munculnya pemformat kode telah membantu mengurangi formatting tennis - reformatting kode bolak-balik antara pengembang dengan preferensi berbeda.
Batasan panjang baris yang umum dalam pengembangan modern:
- 80 karakter: Standar tradisional, lebih disukai untuk proyek open-source
- 120 karakter: Kompromi populer untuk tampilan modern
- 100 karakter: Standar yang mulai berkembang untuk tampilan resolusi 1080p/2K
Dampak pada Kualitas Kode
Menariknya, banyak pengembang memandang batasan panjang baris sebagai alat untuk mendorong struktur kode yang lebih baik. Baris yang lebih pendek sering mengarah pada kode yang kurang bersarang dan dekomposisi fungsi yang lebih bijaksana. Hal ini memicu perdebatan tentang apakah pemberlakuan batasan baris benar-benar meningkatkan keterbacaan dan kemampuan pemeliharaan kode, atau hanya memaksa pemecahan sewenang-wenang dari kode yang sebenarnya mudah dibaca.
Perdebatan tentang batasan panjang baris mencerminkan pertanyaan yang lebih luas tentang standar pengkodean di era lingkungan dan alat pengembangan yang beragam. Meskipun batasan teknis asli mungkin tidak lagi berlaku, pertimbangan baru seputar aksesibilitas, produktivitas, dan kualitas kode terus membuat diskusi ini relevan untuk praktik pengembangan modern.
Sumber Kutipan: Is the 80 character line limit still relevant?