Alat Pajak AI: Bermanfaat Namun Belum Siap Menggantikan Keahlian Manusia, Menurut Penelitian

BigGo Editorial Team
Alat Pajak AI: Bermanfaat Namun Belum Siap Menggantikan Keahlian Manusia, Menurut Penelitian

Menjelang musim pajak, alat kecerdasan buatan (AI) semakin gencar dipasarkan sebagai solusi untuk persiapan pajak, namun para ahli memperingatkan tentang keterbatasan dan potensi risikonya. Meskipun AI menjanjikan untuk menyederhanakan proses pengisian pajak, penelitian terbaru dan pengalaman pengguna mengungkapkan bahwa alat-alat ini masih membutuhkan pengawasan dan verifikasi manusia yang signifikan.

Kondisi Terkini Bantuan Pajak AI

Alat pajak berbasis AI telah muncul di berbagai platform utama, dengan perusahaan seperti Intuit's TurboTax dan H&R Block yang mengintegrasikan berbagai fitur AI ke dalam perangkat lunak mereka. Alat-alat ini menawarkan kemampuan mulai dari impor data otomatis dari lembaga keuangan hingga pengisian formulir berbantuan AI dan saran perpajakan. Namun, pengujian terbaru oleh jurnalis teknologi dan profesional pajak telah mengungkapkan masalah akurasi dan keterbatasan yang mengkhawatirkan dalam sistem ini.

Kemampuan Utama Alat Pajak AI:

  • Impor data dari lebih dari 350 lembaga keuangan
  • Pengisian otomatis kolom formulir
  • Analisis dan ringkasan dokumen
  • Saran dan panduan pajak dasar
  • Kategorisasi dan pelacakan pengeluaran

Area Utama Di Mana AI Dapat Membantu

Alat pajak AI modern unggul dalam beberapa area spesifik, termasuk analisis dokumen dasar, kategorisasi pengeluaran, dan pertanyaan pajak sederhana. Integrasi Microsoft Copilot dengan Excel terbukti sangat berguna untuk mengorganisir data terkait pajak, sementara perangkat lunak pelacakan pengeluaran berbasis AI seperti Fyle dan SparkReceipt dapat mengotomatisasi pemrosesan dan kategorisasi kwitansi. Alat-alat ini bekerja paling baik ketika menangani informasi keuangan yang jelas dan terdokumentasi dengan baik.

Memahami pentingnya menangani ketidakakuratan AI sangat penting dalam persiapan pajak
Memahami pentingnya menangani ketidakakuratan AI sangat penting dalam persiapan pajak

Keterbatasan dan Risiko Penting

Pengujian telah mengungkapkan kekhawatiran signifikan tentang keandalan alat pajak AI. Kolumnis teknologi The Washington Post, Geoffrey A. Fowler menemukan bahwa fitur AI TurboTax dan H&R Block sangat buruk dalam penggunaan praktis. Yang lebih mengkhawatirkan adalah fenomena halusinasi AI, di mana sistem AI dengan percaya diri menyajikan informasi yang salah. Data terbaru dari Vectara menunjukkan bahwa bahkan model canggih seperti OpenAI-o3 memiliki tingkat halusinasi 0,8%, sementara yang lain seperti DeepSeek-V3 menunjukkan tingkat hingga 3,9%.

Tingkat Halusinasi Model AI (per 31 Januari 2025):

  • OpenAI-o3 : 0,8%
  • DeepSeek-V3 : 3,9%

Rekomendasi Profesional

Para ahli pajak dan profesional teknologi secara konsisten menyarankan penggunaan AI sebagai alat pendukung daripada pengganti keahlian manusia. Hal ini sangat penting untuk situasi pajak yang kompleks yang melibatkan berbagai yurisdiksi, pengurangan bisnis, atau strategi investasi. Kesepakatan di antara para profesional adalah bahwa meskipun AI dapat membantu dengan tugas-tugas dasar dan pengorganisasian awal, AI tidak boleh dipercaya untuk pengambilan keputusan akhir atau perencanaan pajak kompleks tanpa verifikasi manusia.

10 Tugas yang Harus Dihindari Menggunakan AI:

  1. Saran pajak yang bersifat hukum
  2. Kepatuhan pajak secara menyeluruh
  3. Pengajuan pajak langsung
  4. Kelayakan pengurangan pajak yang kompleks
  5. Perlindungan audit
  6. Bantuan pengajuan pajak terlambat
  7. Interpretasi undang-undang perpajakan
  8. Pengembalian pajak multi-negara bagian/internasional
  9. Deteksi kecurangan
  10. Rekomendasi strategi investasi

Prospek Masa Depan

Meskipun alat pajak AI terus berkembang, mereka masih berada dalam fase transisi di mana pengawasan manusia sangat penting. Teknologi ini menunjukkan potensi untuk pengembangan masa depan, tetapi keterbatasan saat ini dalam menangani skenario pajak yang kompleks, menjaga akurasi, dan mengikuti perubahan undang-undang perpajakan berarti otomatisasi lengkap persiapan pajak masih membutuhkan waktu bertahun-tahun. Untuk saat ini, pendekatan yang paling efektif menggabungkan bantuan AI dengan keahlian manusia dan verifikasi yang cermat terhadap semua konten yang dihasilkan AI.