Hubungan industri game dengan kecerdasan buatan telah mengambil langkah signifikan lainnya ketika Activision secara resmi mengakui apa yang telah dicurigai banyak pemain selama berbulan-bulan. Setelah kebijakan baru dari Valve yang mengharuskan transparansi tentang implementasi AI dalam game di platformnya, Activision akhirnya mengonfirmasi penggunaan aset yang dihasilkan AI dalam franchise unggulannya Call of Duty.
Konfirmasi Datang Setelah Berbulan-bulan Spekulasi
Activision secara resmi mengungkapkan bahwa mereka menggunakan alat AI generatif untuk membantu mengembangkan beberapa aset dalam game untuk Call of Duty: Black Ops 6, seperti yang kini tercantum di halaman Steam game tersebut. Konfirmasi ini muncul setelah berbulan-bulan spekulasi pemain dan bukti yang menunjukkan adanya konten yang dihasilkan AI dalam franchise tersebut. Pengungkapan ini tampaknya merupakan respons langsung terhadap perubahan kebijakan Steam pada Januari 2025 yang mengharuskan pengembang untuk transparan tentang penggunaan AI dalam game mereka.
Tanda-tanda Telah Memperingatkan Pemain
Penggemar yang jeli telah memperhatikan elemen-elemen mencurigakan di Call of Duty: Modern Warfare 3 sejak tahun lalu. Bukti paling meyakinkan muncul dalam bentuk layar loading bertema liburan yang menampilkan zombie Santa Claus (secara resmi bernama Necroclaus) dengan enam jari di satu tangan—sebuah artefak umum dalam gambar yang dihasilkan AI. Contoh tambahan termasuk tangan dengan jari lebih dari lima dalam materi promosi Zombies Gobblegum dan kartu panggilan Hard Breakup yang menampilkan seorang wanita dengan rambut dan gesper yang menunjukkan karakteristik khas seni yang dihasilkan AI.
Bukti penggunaan AI dalam Call of Duty:
- Layar pemuatan "Zombie Santa" (Necroclaus) dengan enam jari
- Tangan dengan jari lebih dari normal dalam materi promosi Zombies Gobblegum
- Kartu panggilan "Hard Breakup" dengan rendering rambut dan gesper yang mencurigakan
- Bundel Yokai's Wrath seharga USD $15 yang dilaporkan mengandung elemen yang dihasilkan oleh AI
![]() |
---|
Contoh desain karakter dalam Call of Duty, yang menunjukkan potensi pengaruh AI generatif dalam game tersebut |
Waktu Bertepatan Dengan PHK Industri
Waktu implementasi alat AI oleh Activision telah menimbulkan kekhawatiran di komunitas gaming. Menurut laporan, perusahaan mulai menyetujui penggunaan alat AI generatif tertentu untuk seni konsep dan materi pemasaran pada pertengahan 2023—tahun yang sama ketika Activision Blizzard memberhentikan sekitar 1.900 karyawan. Kebetulan ini telah memicu kritik bahwa AI mungkin menggantikan bakat kreatif manusia daripada sekadar melengkapinya.
Garis Waktu:
- Pertengahan 2023: Activision dilaporkan menyetujui penggunaan alat AI untuk seni konsep dan pemasaran
- Akhir 2023: Peluncuran bundel Yokai's Wrath yang diduga dihasilkan oleh AI
- 2023: Activision Blizzard memberhentikan 1.900 karyawan
- Januari 2025: Steam menerapkan kebijakan baru yang mengharuskan pengungkapan penggunaan AI
- Februari 2025: Activision menambahkan pengungkapan AI ke halaman Steam Black Ops 6
Monetisasi Konten yang Dihasilkan AI Memicu Kontroversi
Kontroversi lebih lanjut berasal dari monetisasi Activision terhadap konten yang berpotensi dihasilkan oleh AI. Laporan menunjukkan bahwa pada akhir 2023, perusahaan telah merilis bundel Yokai's Wrath seharga 15 dolar Amerika di toko Call of Duty: Modern Warfare 3, yang diduga berisi elemen yang dihasilkan AI. Pemain telah mengungkapkan frustrasi karena membayar uang sungguhan untuk konten yang mungkin dibuat menggunakan alat otomatis daripada seniman manusia.
Pengungkapan Tetap Sengaja Samar
Meskipun ada konfirmasi, pernyataan pengungkapan Activision tetap terkesan samar. Frasa beberapa aset dalam game dapat mencakup berbagai konten, dari item kosmetik hingga tekstur lingkungan. Menariknya, meskipun pengungkapan muncul di halaman Steam Black Ops 6, belum ada pernyataan serupa yang ditambahkan ke halaman Modern Warfare 3, meskipun terdapat bukti penggunaan AI dalam judul tersebut.
Beberapa Aplikasi AI Dianggap Lebih Dapat Diterima
Tidak semua implementasi AI dari Activision menghadapi tingkat kritik yang sama. Penggunaan AI oleh perusahaan untuk mengidentifikasi penipu dalam Call of Duty dan untuk memoderasi obrolan dalam game telah diterima dengan lebih baik secara umum. Menurut laporan, sistem moderasi obrolan yang didukung AI telah menghasilkan pengurangan 43% dalam perilaku toksik, menunjukkan bahwa aplikasi tertentu dari teknologi ini mungkin lebih diterima daripada yang lain.
Masa Depan AI dalam Pengembangan Game
Pengungkapan dari Activision ini mencerminkan tren yang lebih luas dalam industri game. Sebuah laporan dari Unity tahun lalu mengungkapkan bahwa sejumlah signifikan pengembang game sudah memasukkan AI ke dalam proses pengembangan mereka dalam beberapa kapasitas. Meskipun ada kekhawatiran pemain tentang kualitas dan potensi pengurangan pengembang manusia, raksasa industri seperti Microsoft telah menguraikan rencana untuk memperluas penggunaan AI mereka dalam pengembangan game, menunjukkan bahwa teknologi ini kemungkinan akan semakin lazim dalam tahun-tahun mendatang.