Hubungan antara teknologi dan jam kerja telah menjadi topik perdebatan selama beberapa dekade, dengan banyak futuris memprediksi bahwa kemajuan teknologi pada akhirnya akan mengarah pada lebih banyak waktu luang. Kini, pendiri bersama Microsoft, Bill Gates, membuat berita utama dengan prediksi berani bahwa kecerdasan buatan dapat secara dramatis mengubah jadwal kerja kita dalam sepuluh tahun ke depan.
Gates Membayangkan Masa Depan dengan Jadwal Kerja yang Sangat Berkurang
Selama penampilannya baru-baru ini di acara The Tonight Show with Jimmy Fallon, Bill Gates mengajukan pertanyaan yang menggugah pemikiran tentang masa depan pekerjaan: Seperti apa pekerjaan nantinya? Haruskah kita bekerja hanya 2 atau 3 hari seminggu? Ini bukan pertama kalinya Gates menyarankan bahwa AI dapat menyebabkan minggu kerja yang lebih pendek. Pada 2023, dia menyebutkan kemungkinan minggu kerja tiga hari di masa depan di mana mesin dapat membuat semua makanan dan barang, dan kita tidak perlu bekerja sekeras itu. Komentar terbarunya memperkuat visi ini, menunjukkan bahwa dalam satu dekade, AI akan berkembang hingga titik di mana manusia tidak akan diperlukan untuk sebagian besar hal.
Prediksi timeline:
- Gates memperkirakan minggu kerja 2-3 hari dalam dekade mendatang
- Gates memperkirakan pemberantasan polio dalam 3-4 tahun
Pemimpin Teknologi Lain Berbagi Perspektif Serupa
Gates bukanlah satu-satunya yang memiliki prediksi seperti ini. CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, mengungkapkan pandangan serupa pada 2023 ketika berbicara dengan Perdana Menteri Inggris saat itu, Rishi Sunak, menyarankan bahwa kecerdasan buatan pada akhirnya akan menggantikan semua pekerjaan manusia karena AI akan mampu melakukan segalanya. Sementara itu, CEO JPMorgan, Jamie Dimon, telah memprediksi bahwa generasi pekerja berikutnya akan memiliki minggu kerja 3,5 hari dan hidup hingga 100 tahun, berkat kemajuan teknologi.
Tokoh-tokoh penting yang disebutkan dalam artikel:
- Bill Gates (pendiri bersama Microsoft)
- Elon Musk (CEO Tesla dan SpaceX)
- Jamie Dimon (CEO JPMorgan)
- Sam Altman (CEO OpenAI)
- Mustafa Suleyman (CEO AI Microsoft)
Potensi Dampak AI pada Layanan Profesional
Gates menggambarkan gambaran yang sangat transformatif untuk layanan profesional, memberi tahu Fallon bahwa selama dekade berikutnya, AI akan memastikan saran medis yang hebat dan bimbingan belajar yang hebat menjadi gratis dan umum. Ini menunjukkan gangguan signifikan bagi profesional kesehatan dan pendidik. Akan ada beberapa hal yang kita cadangkan untuk diri kita sendiri, tetapi dalam hal membuat barang, memindahkan barang, dan menanam makanan - seiring waktu, semua itu pada dasarnya akan menjadi masalah yang terpecahkan, jelas Gates.
Implikasi Lebih Luas dari Perubahan Tenaga Kerja yang Didorong AI
Sementara Gates menyoroti potensi manfaat dari peningkatan waktu luang, termasuk perawatan yang lebih baik untuk orang tua dan ukuran kelas yang lebih kecil, orang lain di industri AI telah mengungkapkan kekhawatiran tentang perpindahan tenaga kerja. CEO OpenAI, Sam Altman, telah mengadvokasi pendapatan dasar universal sebagai solusi untuk kehilangan pekerjaan yang disebabkan oleh AI, sementara CEO Microsoft AI, Mustafa Suleyman, telah menggambarkan alat AI sebagai secara fundamental menggantikan tenaga kerja.
Tren Saat Ini Menuju Minggu Kerja yang Lebih Pendek
Beberapa organisasi sudah bereksperimen dengan minggu kerja yang dikurangi, meskipun tidak selalu karena AI. Di Jepang, yang dikenal dengan budaya jam kerja panjangnya, pemerintah Metropolitan Tokyo sedang menguji minggu kerja empat hari. Inisiatif ini bertujuan untuk mengatasi penurunan populasi negara dengan memastikan wanita tidak harus memilih antara karir dan tanggung jawab keluarga seperti melahirkan dan mengasuh anak.
Optimisme Gates Tentang Peran AI dalam Menyelesaikan Tantangan Global
Saat mempromosikan buku barunya, Source Code, Gates mengungkapkan optimisme tentang potensi AI untuk mengatasi masalah global utama. Dia secara khusus menyebutkan aplikasinya dalam memerangi penyakit seperti Alzheimer, malaria, dan HIV, serta membantu memberantas polio dalam tiga hingga empat tahun ke depan. Gates juga percaya inovasi akan mengarah pada solusi yang lebih berkelanjutan dan terjangkau untuk perubahan iklim, terutama dalam teknologi hijau, meskipun dia memperingatkan bahwa kemajuan mungkin tidak linear.
Keseimbangan Antara Manfaat AI dan Gangguan Tenaga Kerja
Seiring dengan kemajuan AI, masyarakat menghadapi tantangan ganda untuk memanfaatkan manfaatnya sambil mengelola efek disruptifnya pada lapangan kerja. Visi Gates tentang minggu kerja dua hari menyajikan kemungkinan yang menarik, tetapi pertanyaan tetap ada tentang bagaimana pendapatan dan tunjangan akan didistribusikan di masa depan seperti itu. Apakah pekerja akan menerima gaji penuh untuk jam kerja paruh waktu, atau apakah model ekonomi perlu benar-benar dibayangkan ulang? Pertanyaan-pertanyaan ini kemungkinan akan menjadi semakin penting seiring dengan terus berkembangnya kemampuan AI dalam tahun-tahun mendatang.