Dewan direksi Tesla dilaporkan mulai mencari calon pengganti untuk Elon Musk pada awal tahun ini, menunjukkan kekhawatiran yang semakin besar tentang perhatian CEO yang terbagi antara produsen kendaraan listrik dan aktivitas politiknya. Pengungkapan ini muncul saat Musk menghadapi konsekuensi finansial yang signifikan dari keterlibatannya dengan Departemen Efisiensi Pemerintah ( DOGE ) di bawah administrasi Trump.
Pencarian CEO Baru
Menurut laporan Wall Street Journal, dewan direksi Tesla secara aktif mencari pengganti untuk Elon Musk pada awal tahun ini, dengan menghubungi beberapa perusahaan pencari eksekutif. Dewan direksi tampaknya memberikan ultimatum kepada Musk, menuntut agar ia memprioritaskan perannya di Tesla daripada aktivitas politiknya dengan DOGE. Langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya ini menandakan perubahan dramatis dalam persepsi dewan terhadap Musk, yang dulunya dianggap sebagai aset terbesar perusahaan tetapi sekarang tampaknya dipandang sebagai potensi kerugian.
Dampak Finansial dari Peran Politik Musk
Kekayaan bersih Elon Musk telah anjlok sekitar 113 miliar dolar, atau 25%, sejak pelantikan Presiden Donald Trump pada Januari. Kerugian yang mencengangkan ini rata-rata lebih dari 1 miliar dolar per hari selama 100 hari pertama Trump menjabat. Saham Tesla, yang menyumbang sekitar 60% dari kekayaan Musk, telah turun 33% sejak sebelum pelantikan Trump dan 41% dari puncaknya pada Desember 2024. Konsekuensi finansial ini berkorelasi langsung dengan profil politik Musk yang semakin meningkat dan reaksi negatif konsumen terhadap Tesla.
Dampak Finansial pada Elon Musk
- Penurunan kekayaan bersih: 25% (sekitar $113 miliar)
- Kerugian harian rata-rata: Lebih dari $1 miliar
- Penurunan saham Tesla: 33% sejak pelantikan Trump, 41% dari puncak Desember 2024
Metrik Bisnis Tesla
- Penjualan Q1 2025: penurunan 13%
- Persentase kekayaan Musk yang berasal dari Tesla: Sekitar 60%
- Ketidaksetujuan publik terhadap peran DOGE Musk: 57% (naik dari 49% pada Februari)
Kerusakan Merek dan Reaksi Konsumen
Peran Musk sebagai pegawai pemerintah khusus yang memimpin DOGE telah mempolitisasi merek Tesla, memicu boikot dan protes. Menurut jajak pendapat Washington Post-ABC News Ipsos pada April, 57% warga Amerika tidak menyetujui cara Musk menangani tanggung jawab DOGE-nya, meningkat dari 49% pada Februari. Dan Ives, seorang direktur pelaksana di Wedbush Securities dan pendukung setia Tesla, menggambarkan situasi ini sebagai jam telah menunjukkan tengah malam dan memperingatkan bahwa semakin Tesla menjadi simbol politik, semakin buruk dampaknya terhadap merek dan saham.
Tantangan Bisnis Tesla
Di luar dampak politik, Tesla menghadapi tantangan bisnis yang signifikan. Perusahaan melaporkan penurunan penjualan sebesar 13% pada kuartal pertama 2025, sementara pada saat yang sama menghadapi persaingan yang meningkat dari produsen Tiongkok. CFO Tesla Vaibhav Taneja sebelumnya telah memperingatkan bahwa rencana tarif Trump akan berdampak pada bisnis dan profitabilitas [perusahaan]. Menambah tantangan ini, Vineet Mehta, kepala arsitektur baterai Tesla, baru-baru ini meninggalkan perusahaan, semakin menggoyahkan tim kepemimpinannya selama periode bergejolak ini.
Respons Musk dan Rencana Masa Depan
Selama panggilan pendapatan kuartal pertama Tesla baru-baru ini, Musk berusaha mengatasi kekhawatiran ini dengan menyatakan bahwa pekerjaan DOGE-nya sebagian besar sudah selesai dan berjanji untuk menghabiskan lebih banyak waktu di Tesla mulai Mei. Namun, dia juga mengakui bahwa kemungkinan akan terus bekerja dengan Presiden Trump dalam beberapa kapasitas, mendedikasikan satu atau dua hari per minggu untuk urusan DOGE. Masih belum jelas apakah komitmen ini telah memenuhi tuntutan dewan direksi agar ia memberikan perhatian penuh pada operasi Tesla.
Prospek Pemulihan
Meskipun mengalami penurunan yang signifikan, ada tanda-tanda pemulihan potensial. Kekayaan bersih Musk telah pulih sedikit menjadi sekitar 335 miliar dolar seiring dengan penguatan saham Tesla, meskipun masih jauh di bawah puncaknya pada Desember 2024. Analis seperti Ives menyarankan bahwa kembalinya fokus Musk pada Tesla dapat membantu perusahaan pulih, meskipun ia memperingatkan bahwa beberapa kerusakan merek permanen mungkin sudah terjadi. Bulan-bulan mendatang akan sangat penting dalam menentukan apakah Tesla dapat mengatasi polarisasi politik yang mempengaruhi mereknya dan apakah Musk dapat berhasil menyeimbangkan berbagai peran dan tanggung jawabnya.