Meta Mengakui Telah Mengumpulkan Data Facebook Australia Sejak 2007 untuk Pelatihan AI

BigGo Editorial Team
Meta Mengakui Telah Mengumpulkan Data Facebook Australia Sejak 2007 untuk Pelatihan AI

Dalam sebuah pengungkapan mengejutkan, Meta, perusahaan induk Facebook, telah mengakui bahwa mereka telah mengumpulkan dan menggunakan data dari postingan publik pengguna Facebook Australia sejak tahun 2007 untuk melatih model kecerdasan buatan mereka. Pengakuan ini muncul selama sidang komite Parlemen Australia, memunculkan kekhawatiran signifikan tentang privasi dan perlindungan data di negara tersebut.

Pengumpulan Data Secara Luas Tanpa Persetujuan

Direktur privasi global Meta, Melinda Claybaugh, mengkonfirmasi bahwa perusahaan telah mengumpulkan data dari postingan publik di Facebook dan Instagram yang dibuat oleh pengguna Australia selama lebih dari 15 tahun. Ini termasuk teks, foto, dan konten lain yang dibagikan secara publik di platform tersebut. Praktik ini mempengaruhi hampir semua pengguna Australia yang tidak secara eksplisit mengatur postingan mereka menjadi pribadi.

Tidak Ada Pilihan Opt-Out untuk Warga Australia

Berbeda dengan pengguna di Uni Eropa, yang dilindungi oleh undang-undang GDPR yang ketat dan memiliki pilihan untuk menolak pengumpulan data, pengguna Australia tidak diberikan pilihan ini. Meta mengakui bahwa mereka hanya menawarkan perlindungan semacam itu di wilayah dengan peraturan privasi yang ketat, menunjukkan perbedaan yang mengkhawatirkan dalam hak pengguna di berbagai negara.

Implikasi untuk Data Anak di Bawah Umur dan Anak-anak

Meskipun Meta mengklaim tidak mengumpulkan data dari akun milik pengguna di bawah 18 tahun, perusahaan tidak bisa memastikan apakah mereka menghindari pengumpulan gambar anak di bawah umur yang dibagikan di akun orang dewasa. Hal ini menimbulkan kekhawatiran tambahan tentang perlindungan data dan privasi anak-anak.

Lanskap Regulasi dan Implikasi Masa Depan

Pengungkapan ini telah memicu seruan untuk undang-undang privasi yang lebih kuat di Australia. Senator David Shoebridge mengkritik ketidakaktifan pemerintah, menyatakan bahwa kurangnya undang-undang privasi yang kuat telah memungkinkan perusahaan seperti Meta untuk mengeksploitasi data pengguna, termasuk data anak-anak.

Ambisi AI Meta dan Praktik Data

Insiden ini menyoroti jumlah besar data yang diperlukan untuk melatih model AI dan kekhawatiran etis seputar praktik tersebut. Ini juga menyoroti ketegangan yang tumbuh antara ambisi AI perusahaan teknologi dan hak privasi pengguna.

Seiring berkembangnya cerita ini, kemungkinan akan memicu diskusi tentang perlindungan data, etika AI, dan kebutuhan akan standar global dalam peraturan privasi. Pemerintah Australia mungkin sekarang menghadapi tekanan untuk menerapkan undang-undang yang lebih ketat untuk melindungi data warganya dari penggunaan perusahaan yang tidak terkendali.