Broker Data National Public Data Bangkrut Setelah Pelanggaran Besar-besaran Mengekspos Miliaran Data

BigGo Editorial Team
Broker Data National Public Data Bangkrut Setelah Pelanggaran Besar-besaran Mengekspos Miliaran Data

Sebagai pengingat akan rapuhnya privasi digital, layanan pemeriksaan latar belakang National Public Data (NPD) telah mengajukan kebangkrutan setelah pelanggaran data bencana yang berpotensi mengekspos informasi pribadi ratusan juta individu.

Perusahaan, yang membanggakan diri menyediakan tingkat tertinggi pengambilan informasi publik yang tersedia di Internet, kini menemukan dirinya berada di pusat salah satu pelanggaran data paling signifikan tahun 2024. Insiden ini telah menimbulkan pertanyaan serius tentang praktik keamanan dan akuntabilitas broker data.

Setelah terjadinya pelanggaran data yang besar, pentingnya keamanan dan privasi digital menjadi sangat jelas
Setelah terjadinya pelanggaran data yang besar, pentingnya keamanan dan privasi digital menjadi sangat jelas

Pelanggaran: Dari Buruk Menjadi Lebih Buruk

Awalnya dilaporkan pada Desember 2023 sebagai mempengaruhi 1,3 juta individu, skala sebenarnya dari pelanggaran ini menjadi jelas pada pertengahan 2024 ketika kelompok peretas yang dikenal sebagai USDoD menawarkan database besar untuk dijual di dark web. Para peretas mengklaim telah memperoleh 2,9 miliar catatan, termasuk informasi sensitif seperti:

  • Nama lengkap
  • Alamat saat ini dan masa lalu
  • Nomor Jaminan Sosial
  • Tanggal lahir
  • Nomor telepon

Arsip 277,1 GB tersebut dijual dengan harga diskon $3,5 juta, menyoroti potensi nilai data pribadi yang komprehensif seperti itu di tangan yang salah.

Dampak Keuangan dan Kerumitan Hukum

NPD, yang beroperasi di bawah perusahaan induknya Jerico Pictures, telah kewalahan oleh dampak pelanggaran tersebut:

  • Lebih dari selusin tuntutan hukum, termasuk gugatan kelompok dan inisiatif yang disponsori negara
  • Investigasi oleh Federal Trade Commission dan lebih dari 20 negara bagian AS
  • Potensi kewajiban untuk menyediakan layanan pemantauan kredit kepada ratusan juta individu yang terkena dampak
  • Penolakan perusahaan asuransi untuk menanggung kerugian

Faktor-faktor ini, dikombinasikan dengan sumber daya keuangan yang terbatas, memaksa perusahaan untuk mengajukan kebangkrutan di Southern District of Florida.

Panggilan Bangun untuk Regulasi Data

Runtuhnya NPD telah menyoroti industri perantara data yang sebagian besar tidak diatur. Lena Cohen dari Electronic Frontier Foundation menekankan perlunya legislasi privasi yang lebih kuat, menyatakan:

Ini adalah industri yang luas, saling terhubung, dan tidak transparan dengan ratusan perusahaan yang tidak pernah didengar orang menghasilkan miliaran dolar per tahun dengan menjual data pribadi Anda.

Ironi Aset Digital

Dalam sebuah ironi, perusahaan yang berurusan dengan jumlah data pribadi yang sangat besar mencantumkan aset digital yang sedikit dalam pengajuan kebangkrutannya:

  • $33.105 di rekening bank perusahaan
  • Dua PC desktop HP
  • Sebuah laptop ThinkPad lama
  • Beberapa server Dell

Total nilai aset perusahaan diperkirakan antara $25.000 dan $75.000, meskipun melaporkan pendapatan $1.152.726 pada tahun sebelumnya.

Saat debu mulai reda dari bencana digital ini, insiden tersebut menjadi pengingat keras akan kerentanan yang melekat dalam dunia kita yang digerakkan oleh data dan kebutuhan mendesak akan langkah-langkah dan regulasi perlindungan data yang kuat.