Venture politik terbaru miliarder teknologi Elon Musk telah memicu kontroversi dan potensi masalah hukum. Orang terkaya di dunia ini mengumumkan pemberian hadiah harian senilai $1 juta kepada pemilih terdaftar di negara-negara bagian kunci, sebuah langkah yang menurut para ahli hukum pemilu bisa jadi ilegal.
Rencana Pemberian Hadiah
Musk, pendukung vokal mantan Presiden Donald Trump, mengungkapkan program undiannya selama acara kampanye di Pennsylvania. Rencananya meliputi:
- Hadiah harian senilai $1 juta
- Ditargetkan untuk pemilih terdaftar di negara-negara bagian swing
- Bertujuan meningkatkan pendaftaran pemilih, khususnya di kalangan pendukung Trump
Masalah Hukum
Beberapa ahli hukum pemilu telah memperingatkan tentang legalitas pemberian hadiah Musk:
-
Potensi pelanggaran hukum federal: Adalah ilegal untuk membayar atau menawarkan pembayaran untuk pendaftaran atau pemungutan suara, dengan ancaman hukuman hingga lima tahun penjara.
-
Kekhawatiran suap: Membatasi hadiah hanya untuk pemilih terdaftar bisa dianggap sebagai penawaran uang untuk pendaftaran pemilih.
-
Niat mempengaruhi pemilu: Fokus pada negara-negara bagian swing yang dapat mempengaruhi hasil pemilihan presiden mungkin bermasalah secara hukum.
-
Masalah waktu: Penawaran yang berdekatan dengan batas waktu pendaftaran memperkuat kesan upaya mendorong pendaftaran.
Pendapat Para Ahli
-
Derek Muller, Notre Dame Law School: Ketika Anda mulai membatasi hadiah atau pemberian hanya untuk pemilih terdaftar atau orang yang telah memilih, di situlah muncul kekhawatiran suap.
-
David Becker, Center for Election Innovation & Research: Ini bukan kasus yang rumit - ini persis seperti apa yang dirancang undang-undang untuk dikriminalisasi.
-
Rick Hasen, UCLA School of Law: Menggambarkan undian tersebut sebagai jelas-jelas pembelian suara ilegal.
Reaksi Politik
-
Gubernur Pennsylvania Josh Shapiro (D): Menyebut pemberian hadiah tersebut sangat mengkhawatirkan dan menyarankan perlu penyelidikan penegak hukum.
-
Sekretaris Negara Bagian Michigan Jocelyn Benson: Mengkritik Musk karena menyebarkan dezinformasi berbahaya tentang daftar pemilih.
Konteks Lebih Luas
Kontroversi ini muncul saat Musk semakin terlibat dalam kegiatan politik:
- Menyumbang lebih dari $75 juta untuk super PAC pro-Trump
- Aktif berkampanye untuk Trump di negara-negara bagian swing
- Mempromosikan teori konspirasi tentang pemilu 2020
Menjelang pemilihan presiden AS 2024, intervensi high-profile dan taktik tidak biasa Musk kemungkinan akan terus mendapat pengawasan dari para ahli hukum, politisi, dan pejabat pemilu.