Diskusi terkini mengenai pembatalan status usang (un-deprecating) elemen HTML <big>
telah memicu percakapan menarik tentang evolusi elemen HTML dan makna semantiknya. Sementara usulan untuk menghidupkan kembali <big>
dengan tujuan semantik baru telah menarik perhatian, hal ini juga mengarah pada pemeriksaan lebih luas tentang perkembangan historis HTML dan fitur-fitur yang terlupakan.
Transformasi Elemen HTML
Selama bertahun-tahun, banyak elemen HTML telah mengalami transformasi signifikan dalam makna semantiknya. Contohnya:
- Elemen
<b>
berkembang dari sekadar teks tebal menjadi penanda teks yang perlu mendapat perhatian <i>
berubah dari teks miring menjadi representasi teks idiomatik seperti nama kapal<small>
berhasil bertahan dari status usang dengan didefinisikan ulang untuk teks cetakan kecil dan teks hukum
Fitur yang Hilang dari Masa Lalu HTML
Diskusi komunitas telah mengungkapkan beberapa fitur menarik dari versi HTML sebelumnya yang tidak pernah mencapai standar modern:
-
Draft HTML 3.0 mencakup:
- Mode matematika bawaan
- Elemen
<fn>
untuk catatan kaki - Elemen
<note>
dan<person>
- Atribut
@md
untuk checksum (pendahulu Subresource Integrity modern)
-
XHTML 2 mengusulkan:
- Elemen
<blockcode>
sebagai alternatif untuk<pre><code>
- Elemen
<h>
umum untuk judul - Elemen
<l>
untuk baris teks dalam puisi atau kode - Atribut universal
@href
dan@src
- Elemen
Alasan untuk Mengembalikan Big
Usulan untuk membatalkan status usang <big>
menyarankan pemberian tujuan semantik baru: merepresentasikan ide besar dari sebuah dokumen atau bagian. Ini akan sangat berguna untuk:
- Paragraf pembuka artikel
- Informasi penting dalam konten
- Penanda konten yang mudah dipindai
Makna semantik yang diusulkan ini akan memberikan keseimbangan dengan <small>
, yang berhasil menghindari status usang dengan menemukan tujuan semantik yang jelas dalam pengembangan web modern.
Kondisi Saat Ini dan Pertimbangan Masa Depan
Meskipun <big>
masih berfungsi secara teknis di browser modern terlepas dari status usangnya, diskusi seputar potensi menghidupkannya kembali menyoroti aspek penting dari standar web: kebutuhan untuk menyeimbangkan makna semantik dengan utilitas praktis. Seiring evolusi aplikasi web, beberapa pengembang berpendapat bahwa mempertimbangkan kembali elemen-elemen usang dengan tujuan semantik baru bisa menyediakan alat yang berharga untuk pengembangan web modern.
Diskusi yang berlangsung juga memunculkan pertanyaan tentang fitur-fitur usang lainnya yang mungkin layak dipertimbangkan kembali dalam konteks kebutuhan pengembangan web modern, terutama karena aplikasi web menjadi semakin canggih dan membutuhkan cara yang lebih bernuansa untuk menyampaikan makna dan struktur.