Kekhawatiran Keselamatan Kapal Selam Nuklir: Menyelami Kecelakaan Maritim dan Kemampuan Teknis

BigGo Editorial Team
Kekhawatiran Keselamatan Kapal Selam Nuklir: Menyelami Kecelakaan Maritim dan Kemampuan Teknis

Insiden terbaru dimana kapal selam nuklir USS Virginia tersangkut jaring nelayan Norwegia telah memicu diskusi masyarakat yang menarik tentang kemampuan kapal selam, protokol keselamatan, dan kecelakaan maritim historis. Sementara para nelayan Norwegia kehilangan peralatan senilai 50.000 NOK ($4.500), kejadian ini menyoroti kekhawatiran yang lebih luas tentang operasi kapal selam di perairan penangkapan ikan komersial.

Kecelakaan Maritim yang Terkenal:

  • FV Antares (1990): 4 korban jiwa
  • Ehime Maru (2001): 9 korban jiwa
  • Insiden Norwegia Terkini (2023): Kerusakan peralatan senilai 50.000 NOK (setara $4.500)

Kemampuan Teknis Kapal Selam Nuklir Modern

Kapal selam nuklir modern seperti USS Virginia adalah keajaiban teknik, yang ditenagai oleh sistem propulsi yang sangat besar. Kapal selam kelas Virginia dilengkapi dengan reaktor nuklir S9G yang mampu menghasilkan 280.000 daya kuda (210 MW), menggerakkan kapal melalui turbin uap ganda dengan daya 40.000 shaft horsepower. Kapal selam ini dapat mempertahankan operasinya bahkan dalam situasi yang menantang, menggunakan teknik propulsi inovatif di luar sistem baling-baling utama mereka.

Baling-baling pada kapal selam nuklir cukup kuat untuk mengabaikan rumput laut dan hampir semua hal lainnya. Air yang begitu padat membuat sirip pendek yang terlihat di sisi kapal dapat menciptakan dorongan ke depan ketika kapal selam bergerak naik atau turun, yang dapat mereka lakukan berulang kali dengan menambah dan mengeluarkan air dari tangki ballast. Pada dasarnya bertindak seperti pesawat glider yang dapat memanfaatkan gravitasi untuk terus bergerak.

Spesifikasi USS Virginia Class:

  • Panjang: 115 meter
  • Sistem Penggerak: Reaktor nuklir S9G (280.000 hp / 210 MW)
  • Turbin Uap: 2 × 40.000 shp

Kekhawatiran Keselamatan dan Kecelakaan Historis

Diskusi komunitas maritim mengungkapkan pola kecelakaan terkait kapal selam yang mengkhawatirkan. Insiden penting termasuk tragedi FV Antares tahun 1990 di mana empat nelayan tewas oleh kapal selam Angkatan Laut Kerajaan Inggris, dan insiden Ehime Maru tahun 2001 di mana kapal selam AS muncul di bawah kapal pelatihan Jepang, mengakibatkan sembilan korban jiwa. Kejadian-kejadian ini menggarisbawahi pentingnya navigasi dan kesadaran kapal selam yang tepat di area penangkapan ikan komersial.

Respons Darurat dan Solusi Teknis

Kapal selam modern dilengkapi dengan berbagai tindakan kontingensi untuk menghadapi lilitan baling-baling. Mereka membawa penyelam berkualifikasi yang mampu melakukan perbaikan bawah air tanpa muncul ke permukaan, dan sistem propulsi mereka dilengkapi dengan pemotong tali. Selain itu, kapal selam dapat menggunakan bidang selam mereka untuk pergerakan terbatas ke depan bahkan dengan fungsi baling-baling yang terganggu, menunjukkan kecanggihan teknik di balik kapal-kapal ini.

Insiden ini menjadi pengingat akan keseimbangan yang sensitif antara operasi militer dan aktivitas maritim sipil, menyoroti kebutuhan akan peningkatan protokol keselamatan di perairan bersama.

Sumber: Norwegian Fishermen Hunting for Halibut Caught a US Nuclear Sub