Komunitas pengembang perangkat lunak terlibat dalam perdebatan sengit tentang penerapan prinsip-prinsip pemrograman fungsional dalam kode sehari-hari, khususnya berfokus pada konsep membuat state ilegal tidak dapat direpresentasikan. Meskipun pendekatan ini menjanjikan kode yang lebih kuat dan mudah dipelihara, para pengembang terbagi mengenai kepraktisannya dalam aplikasi dunia nyata.
Tantangan Kompleksitas
Salah satu poin yang paling diperdebatkan berkisar pada skalabilitas membuat state ilegal tidak dapat direpresentasikan. Para kritikus berpendapat bahwa pendekatan ini dapat menyebabkan pertumbuhan kompleksitas yang eksponensial, terutama ketika berhadapan dengan beberapa state yang saling bergantung. Sebuah contoh detail dari komunitas menunjukkan bagaimana bahkan sistem sederhana dengan empat opsi boolean dapat dengan cepat berkembang menjadi sekumpulan state yang kompleks ketika memperhitungkan semua kombinasi valid dan ketergantungannya.
Ini secara teknis benar tetapi menyesatkan. Ini mengingatkan pada komik perubahan iklim di mana seorang ilmuwan bertanya Bagaimana jika perubahan iklim adalah tipuan besar dan kita menciptakan dunia yang lebih baik untuk tidak ada?
Tantangan Umum:
- Pertumbuhan eksponensial dalam kombinasi keadaan
- Peningkatan kompleksitas dalam definisi tipe
- Kesulitan dalam menangani perubahan kebutuhan
- Keseimbangan antara keamanan tipe dan fleksibilitas
Pendekatan Implementasi Praktis
Komunitas telah menyarankan beberapa pendekatan praktis untuk menerapkan prinsip-prinsip ini tanpa terjebak dalam kompleksitas. Ini termasuk menggunakan discriminated unions dalam bahasa yang mendukungnya, mengimplementasikan smart constructors, dan memanfaatkan refined types melalui pustaka seperti ' refined ' di Haskell dan Scala atau ' iron ' di Scala 3. Banyak pengembang menekankan bahwa tujuannya bukan untuk merepresentasikan setiap kombinasi state yang mungkin, tetapi lebih untuk memodelkan domain secara akurat sambil mencegah state yang tidak valid.
Pendekatan Implementasi Utama:
- Union yang terdiskriminasi
- Konstruktor cerdas
- Tipe yang disempurnakan
- Batasan tingkat tipe
- Enkapsulasi melalui bidang privat dan metode publik
Perbedaan OOP dan FP
Pengamatan menarik dari diskusi ini adalah bagaimana prinsip-prinsip ini menjembatani kesenjangan antara pemrograman berorientasi objek dan pemrograman fungsional. Meskipun artikel ini menyajikan konsep-konsep ini dari perspektif pemrograman fungsional, banyak pengembang menunjukkan bahwa prinsip-prinsip serupa telah lama ada dalam pemrograman berorientasi objek, khususnya mengenai validasi konstruktor dan enkapsulasi.
Trade-off Dunia Nyata
Para pengembang yang bekerja dengan domain kompleks, seperti sistem keuangan dan platform trading, menyoroti trade-off praktis yang terlibat. Meskipun membuat state ilegal tidak dapat direpresentasikan dapat menghasilkan kode yang lebih kuat, hal ini juga dapat menghasilkan sistem yang kurang fleksibel dan lebih sulit dimodifikasi ketika persyaratan bisnis berubah. Komunitas menyarankan bahwa efektivitas pendekatan ini sangat bergantung pada stabilitas domain dan biaya potensial dari kesalahan.
Kesimpulan
Diskusi ini mengungkapkan bahwa meskipun membuat state ilegal tidak dapat direpresentasikan adalah prinsip yang berharga, implementasinya memerlukan pertimbangan cermat terhadap konteks dan batasan spesifik. Kuncinya terletak pada menemukan keseimbangan yang tepat antara keamanan tipe dan kemampuan pemeliharaan, daripada mengejar kontrol state absolut dengan mengorbankan pertimbangan praktis.
Referensi: Functional programming self-affirmations