Uji Coba SpaceX Starship Berakhir dengan Ledakan, Mengganggu Lalu Lintas Udara Komersial

BigGo Editorial Team
Uji Coba SpaceX Starship Berakhir dengan Ledakan, Mengganggu Lalu Lintas Udara Komersial

Program eksplorasi luar angkasa ambisius SpaceX menghadapi kemunduran signifikan ketika uji coba terbaru Starship berakhir dengan ledakan tak terduga di atas Samudra Atlantik, menyebabkan gangguan luas pada lalu lintas udara komersial dan memunculkan pertanyaan baru tentang protokol keamanan pengujian pesawat luar angkasa eksperimental.

Peluncuran dan Kesuksesan Awal

Uji coba ketujuh SpaceX Starship dimulai dengan menjanjikan di Starbase di Texas, menandai pencapaian signifikan dengan keberhasilan penangkapan roket pendorong Super Heavy oleh menara Mechazilla. Pencapaian ini menunjukkan kemajuan dalam misi SpaceX untuk mengembangkan teknologi roket yang dapat digunakan kembali untuk penerbangan luar angkasa yang hemat biaya.

  • Spesifikasi Starship:
    • Tinggi total dengan pendorong Super Heavy: 400 kaki
    • Tinggi pendorong Super Heavy: 233 kaki (71 meter)
    • Waktu peluncuran: 4:37 sore waktu setempat, 16 Januari 2025
    • Durasi penerbangan sebelum kegagalan: ~8,5 menit
Kemajuan sukses SpaceX yang ditampilkan melalui logo Dragon CRS-26, menyoroti misinya untuk mengembangkan teknologi roket yang dapat digunakan kembali
Kemajuan sukses SpaceX yang ditampilkan melalui logo Dragon CRS-26, menyoroti misinya untuk mengembangkan teknologi roket yang dapat digunakan kembali

Perubahan yang Katastrofik

Sekitar 8,5 menit setelah penerbangan, SpaceX kehilangan telemetri dengan kendaraan. Data awal menunjukkan bahwa api muncul di bagian belakang kapal, yang mengarah pada apa yang disebut SpaceX sebagai pembongkaran tidak terjadwal yang cepat. Elon Musk kemudian menjelaskan bahwa kebocoran oksigen/bahan bakar di rongga di atas dinding api mesin kapal kemungkinan menyebabkan peningkatan tekanan melebihi kapasitas ventilasi.

Dampak pada Penerbangan Komersial

Dampak ledakan menciptakan gangguan signifikan pada lalu lintas udara komersial. FAA terpaksa menerapkan langkah-langkah darurat, sementara memperlambat dan mengalihkan pesawat di sekitar area puing-puing. Maskapai besar termasuk American Airlines dan Delta melaporkan beberapa pengalihan penerbangan, dengan American memiliki hingga 10 penerbangan yang terkena dampak dan Delta melaporkan empat pengalihan. Insiden ini juga mempengaruhi maskapai internasional, dengan Qantas mengalami penundaan pada rute Australia-Afrika Selatan karena kekhawatiran puing-puing luar angkasa.

  • Data dampak penerbangan:
    • American Airlines : Hingga 10 penerbangan dialihkan
    • Delta Airlines : 4 penerbangan dialihkan
    • Dampak tambahan: Beberapa penerbangan kargo dan Spirit Airlines terdampak

Respons Regulasi dan Investigasi

FAA telah memerintahkan SpaceX untuk melakukan investigasi kecelakaan formal, mengharuskan perusahaan untuk mengidentifikasi penyebab dan menerapkan langkah-langkah pencegahan. Investigasi ini harus diselesaikan dan disetujui sebelum uji coba kedelapan dapat dilanjutkan. Badan regulasi juga menyelidiki laporan kerusakan properti di Turks and Caicos, meskipun tidak ada laporan cedera.

Implikasi Masa Depan

Terlepas dari kemunduran ini, SpaceX mempertahankan pandangan optimis, dengan Musk menyarankan peluncuran berikutnya bisa dilanjutkan secepat Februari 2025. Namun, insiden ini menambah tekanan pada jadwal ambisius SpaceX untuk membangun koloni Mars, yang telah mengalami penundaan signifikan dari proyeksi awal. Kemampuan perusahaan untuk mengatasi masalah keamanan sambil mempertahankan kecepatan pengembangan yang cepat akan sangat penting bagi kesuksesan masa depannya dalam penerbangan luar angkasa komersial dan program Artemis NASA.