DOJ Menegaskan Kembali Desakan agar Google Melepaskan Chrome dalam Pengajuan Antitrust Terbaru

BigGo Editorial Team
DOJ Menegaskan Kembali Desakan agar Google Melepaskan Chrome dalam Pengajuan Antitrust Terbaru

Pertarungan berkelanjutan antara Departemen Kehakiman AS dan Google telah mencapai tonggak baru karena regulator federal mempertahankan posisi mereka bahwa raksasa teknologi tersebut harus menjual browser Chrome untuk mengatasi kekhawatiran antitrust. Perkembangan ini merupakan babak terbaru dalam upaya pemerintah untuk membatasi praktik yang dianggap monopolistik di pasar pencarian internet.

DOJ Memperkuat Tuntutan Pelepasan Chrome

Dalam proposal revisi 27 halaman yang diajukan ke pengadilan akhir pekan lalu, Departemen Kehakiman, bersama dengan 38 jaksa agung negara bagian, telah menegaskan kembali pendiriannya bahwa Google harus melepaskan Chrome. Pengajuan tersebut berpendapat bahwa tindakan ini akan memberikan kesempatan bagi pesaing baru untuk mengoperasikan gerbang penting untuk pencarian internet, bebas dari kontrol monopoli Google. Ini menyusul keputusan pengadilan federal pada Agustus yang melabeli Google sebagai monopolis di pasar mesin pencari, mendorong DOJ untuk mengusulkan solusi untuk mengatasi dominasi pasar perusahaan.

Garis Waktu:

  • Agustus 2023: Pengadilan federal menetapkan Google sebagai "monopolis"
  • November 2023: DOJ mengusulkan pemulihan awal termasuk pelepasan Chrome
  • Desember 2023: Google mengajukan usulan tandingan
  • Maret 2024: DOJ mengajukan proposal revisi
  • April 2024: Persidangan tentang pemulihan dijadwalkan
  • Musim Panas 2024: Putusan pemulihan diharapkan
  • 2025-2026: Kemungkinan kesimpulan setelah banding

Pelepasan Android Tetap Menjadi Kemungkinan

Sementara DOJ terutama berfokus pada Chrome, proposal tersebut menegaskan bahwa Google mungkin juga perlu menjual Android jika solusi lain yang diusulkan terbukti tidak efektif. Pengajuan tersebut menunjukkan bahwa pelepasan Android akan menjadi opsi cadangan jika Google berhasil menghindari solusi awal atau jika solusi tersebut gagal menumbuhkan persaingan yang memadai di pasar pencarian. Pendekatan dua tingkat ini menunjukkan tekad pemerintah untuk memastikan perubahan yang berarti pada lanskap pencarian.

Keringanan untuk Investasi AI Google

Dalam apa yang merupakan kemenangan sebagian bagi Google, DOJ telah menghentikan proposal sebelumnya untuk membatasi akuisisi kecerdasan buatan perusahaan. Perubahan ini terjadi setelah startup AI Anthropic, yang telah menerima investasi besar dari Google, memberitahu pengadilan bahwa kehilangan pendanaan ini dapat merugikan produknya dibandingkan pesaing seperti Microsoft dan OpenAI. Alih-alih larangan total, jaksa kini menyarankan agar Google diwajibkan untuk memberi tahu pihak berwenang sebelum melakukan akuisisi terkait AI, menunjukkan pergeseran menuju pengawasan regulasi daripada larangan.

Tanggapan Google dan Langkah Selanjutnya

Google telah dengan tegas menentang proposal DOJ, dengan juru bicara perusahaan mengatakan kepada Reuters bahwa proposal yang luas ini terus melampaui keputusan Pengadilan, dan akan membahayakan konsumen, ekonomi, dan keamanan nasional Amerika. Perusahaan tersebut mengajukan proposalnya sendiri pada Desember, meskipun menjual Chrome tidak termasuk di dalamnya. Google telah mengkonfirmasi niatnya untuk mengajukan banding atas putusan monopoli.

Proposal Utama DOJ:

  • Pelepasan browser Google Chrome
  • Kemungkinan pelepasan Android jika solusi lain gagal
  • Persyaratan notifikasi untuk akuisisi terkait AI (direvisi dari larangan sebelumnya)
  • Penghapusan perjanjian pencarian default dengan perusahaan seperti Apple dan Mozilla

Jadwal Penyelesaian

Proposal DOJ akan diadili bulan depan di bawah Hakim Distrik AS Amit Mehta, dengan putusan solusi diharapkan pada musim panas 2024. Namun, proses banding kemungkinan akan memperpanjang resolusi akhir setidaknya satu atau dua tahun lagi, yang berarti nasib akhir Google Chrome tetap tidak pasti untuk masa depan yang dapat diperkirakan. Pertempuran hukum yang berkepanjangan ini menyoroti tantangan kompleks dalam mengatur persaingan di sektor teknologi yang berkembang pesat.