Rekonstruksi terbaru program ELIZA tahun 1966 karya Joseph Weizenbaum dalam bahasa C++ telah memicu diskusi menarik tentang sifat kecerdasan buatan dan bagaimana persepsi kita tentang kecerdasan telah berkembang selama beberapa dekade.
ELIZA, yang dikenal luas sebagai chatbot pertama di dunia, awalnya diciptakan antara tahun 1964-1966 oleh Profesor MIT Joseph Weizenbaum. Yang membuat rekonstruksi ini menarik adalah bahwa program ini awalnya dikembangkan sebelum kode sumber asli ditemukan kembali, menyoroti daya tarik abadi terhadap program perintis ini.
|  |
---|
*dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Saya akan mempertahankan struktur aslinya dan tidak menerjemahkan nama-nama seperti Joseph Weizenbaum, ELIZA, GitHub, dan C++. |
Tangkapan layar halaman repositori GitHub untuk rekreasi ELIZA dalam C++, menampilkan kode dan kontributornya
Ilusi Kecerdasan
Diskusi komunitas seputar rekonstruksi ini berpusat pada tujuan awal ELIZA - bukan untuk memajukan pemahaman tentang kecerdasan buatan, tetapi untuk menunjukkan betapa mudahnya orang bisa tertipu dengan menganggap sebuah program pencocokan pola sederhana memiliki pemahaman. Pengamatan ini tetap sangat relevan di era model bahasa canggih saat ini.
Itu sebenarnya mengatakan banyak hal tentang kecerdasan, bukan?
Komentar ini menangkap esensi dari apa yang membuat ELIZA begitu menarik bahkan hingga saat ini. Teknik pencocokan pola dan refleksi sederhana program ini menciptakan ilusi pemahaman yang cukup meyakinkan untuk melibatkan pengguna dalam percakapan bermakna, meskipun sebenarnya tidak memiliki pemahaman tentang dialog tersebut. Wawasan fundamental tentang interaksi manusia-komputer ini terus menginformasikan diskusi tentang sistem AI modern dan bagaimana kita memandangnya.
Dampak Budaya dan Aksesibilitas
Rekonstruksi ini juga menyoroti dampak budaya ELIZA yang luas. Anggota komunitas menunjukkan berbagai cara untuk mengalami interaksi seperti ELIZA saat ini, termasuk melalui perintah M-x doctor di Emacs, yang mengimplementasikan versi Lisp dari program terkenal tersebut. Aksesibilitas di berbagai platform ini menunjukkan status ELIZA sebagai bagian mendasar dari sejarah komputasi.
Diskusi tersebut juga menyentuh beberapa aspek yang lebih jenaka dari sejarah ELIZA, dengan satu komentator bertanya tentang skrip rayuan yang dikabarkan ada untuk mesin ELIZA, diikuti oleh respons humoris yang meniru teknik refleksi ELIZA. Pertukaran ini menunjukkan bagaimana pola percakapan program telah menjadi bagian dari pemahaman budaya kita tentang AI awal.
Detail Implementasi ELIZA
- Pencipta asli: Joseph Weizenbaum (1964-1966)
- Dibuat ulang oleh: Ant & Max Hay (2023)
- Lisensi: CC0 1.0 (Domain Publik)
- Bahasa implementasi: C++
- Petunjuk pembuatan disediakan untuk:
- Sistem POSIX (macOS): Menggunakan clang++
- Windows: Menggunakan Microsoft Visual Studio
Sumber Daya Terkait
- Rekreasi JavaScript tersedia secara online
- Implementasi Serial I/O untuk teletype ASR 33
- Skrip ELIZA mesin Turing
- elizagen.org - Kumpulan informasi terkait ELIZA
- findingeliza.org - Situs web untuk buku mendatang tentang ELIZA
Penelitian Historis dan Dokumentasi
Proyek rekonstruksi ini tampaknya menjadi bagian dari upaya yang lebih besar untuk mendokumentasikan dan melestarikan sejarah ELIZA. Artikel tersebut menyebutkan kolaborasi pada buku tentang ELIZA dan referensi ke elizagen.org dan findingeliza.org sebagai repositori informasi terkait ELIZA. Anggota komunitas juga menyoroti penelitian mendetail yang dilakukan untuk merekonstruksi percakapan spesifik, termasuk interaksi Parry/Doctor terkenal yang didokumentasikan dalam RFC439.
Yang membuat rekonstruksi ini sangat berharga adalah perhatiannya terhadap akurasi historis, berusaha mereproduksi perilaku program asli dengan setia daripada meningkatkannya dengan kemampuan modern. Pendekatan ini memungkinkan pengguna saat ini untuk mengalami sejarah komputasi sebagaimana adanya, bukan melalui lensa ekspektasi kontemporer.
Sementara kita terus bergulat dengan sistem AI yang semakin canggih yang dapat menghasilkan teks yang luar biasa mirip manusia, ELIZA berdiri sebagai pengingat penting tentang bagaimana pengenalan pola dan pemrograman cerdas dapat menciptakan ilusi pemahaman yang meyakinkan. Daya tarik abadi dari program sederhana ini menunjukkan signifikansinya dalam sejarah teknis komputasi dan eksplorasi filosofis kita yang berkelanjutan tentang apa yang membentuk kecerdasan dalam mesin.