Uji Terbang Bermasalah Boeing Starliner Memunculkan Pertanyaan Serius Tentang Program Commercial Crew NASA

BigGo Editorial Team
Uji Terbang Bermasalah Boeing Starliner Memunculkan Pertanyaan Serius Tentang Program Commercial Crew NASA

Uji terbang Boeing Starliner ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) baru-baru ini telah berakhir dengan pendaratan yang aman, namun meninggalkan sejumlah masalah teknis dan kekhawatiran tentang program commercial crew NASA.

Pesawat luar angkasa Starliner Boeing, yang dirancang untuk mengangkut astronaut ke dan dari ISS, telah menyelesaikan uji terbang tanpa awak yang awalnya direncanakan hanya berlangsung 8 hari. Namun, misi tersebut berlangsung lebih dari 3 bulan karena berbagai masalah teknis:

  • 6 dari 28 pendorong secara tak terduga gagal berfungsi selama pendekatan ke ISS
  • Kebocoran helium terdeteksi pada perjalanan keluar
  • Para insinyur berjuang untuk menemukan perbaikan yang andal untuk masalah pendorong
  • Sebuah pendorong baru gagal berfungsi selama kembali ke Bumi
  • Sistem panduan mengalami pemadaman sementara selama masuk kembali ke atmosfer

Yang paling kritis, NASA memutuskan untuk tidak mengizinkan astronaut Butch Wilmore dan Suni Williams kembali dengan Starliner seperti yang direncanakan semula, dengan alasan kekhawatiran keselamatan. Mereka akan kembali dengan SpaceX Crew Dragon pada tahun 2025, memperpanjang masa tinggal mereka di ISS selama berbulan-bulan.

Uji terbang yang bermasalah ini memunculkan beberapa pertanyaan penting:

  1. Apakah Boeing mampu menghadirkan pesawat luar angkasa yang andal untuk kebutuhan NASA?
  2. Berapa banyak waktu dan uang lagi yang diperlukan untuk mensertifikasi Starliner aman untuk penerbangan berawak?
  3. Haruskah NASA terus berinvestasi pada dua penyedia commercial crew ketika SpaceX sudah berhasil mengoperasikan penerbangan Crew Dragon?

NASA menegaskan bahwa memiliki dua penyedia sangat penting untuk memastikan akses berkelanjutan ke ISS. Namun, Boeing kini telah menghabiskan tambahan $1,6 miliar dari uangnya sendiri untuk pengembangan Starliner di luar kontrak awal senilai $4,2 miliar.

Meskipun NASA memuji aspek-aspek misi yang berhasil dengan baik, jelas bahwa masih ada hambatan signifikan sebelum Starliner dapat dipercaya dengan nyawa astronaut. Uji terbang berawak berikutnya dijadwalkan sementara pada Agustus 2025, tetapi tanggal tersebut kemungkinan akan mundur mengingat masalah-masalah yang ditemukan.

Seiring berkembangnya industri penerbangan luar angkasa komersial, NASA harus dengan hati-hati menyeimbangkan keinginannya akan persaingan dengan kebutuhan akan transportasi yang aman dan andal ke orbit. Saga Starliner menunjukkan tantangan yang melekat dalam model baru kemitraan publik-swasta untuk penerbangan luar angkasa berawak ini.

Pesawat ruang angkasa Boeing CST-100 Starliner milik NASA berhasil diluncurkan untuk penerbangan ujinya ke Stasiun Luar Angkasa Internasional
Pesawat ruang angkasa Boeing CST-100 Starliner milik NASA berhasil diluncurkan untuk penerbangan ujinya ke Stasiun Luar Angkasa Internasional