Setelah kesuksesan komersial dari Assassin's Creed Shadows, Ubisoft mengadopsi pendekatan yang lebih terukur untuk jalur pengembangan permainannya. Perusahaan telah mengumumkan rencana untuk menunda beberapa judul besar yang akan datang untuk memastikan perilisan dengan kualitas lebih tinggi, strategi yang terbukti efektif dengan instalasi Assassin's Creed terbaru mereka.
Pergeseran Strategis dalam Jadwal Pengembangan
Ubisoft secara resmi mengonfirmasi bahwa mereka akan memperpanjang jadwal pengembangan untuk beberapa produksi terbesar yang awalnya dijadwalkan rilis selama tahun finansial saat ini (berakhir April 2026). Keputusan ini diambil setelah apa yang digambarkan perusahaan sebagai peninjauan menyeluruh terhadap jalur pengembangan yang dilakukan antara Oktober dan Desember. Raksasa gaming ini secara khusus menyebutkan hasil positif yang mereka alami dengan menunda Assassin's Creed Shadows, yang menjadi penjualan hari pertama tertinggi kedua dalam sejarah waralaba tersebut meskipun peluncurannya ditunda.
Judul yang Berpotensi Terdampak
Meskipun Ubisoft belum secara eksplisit menyebutkan game mana yang akan terdampak oleh penundaan ini, spekulasi industri menunjukkan beberapa proyek profil tinggi mungkin terkena dampaknya. Remake Splinter Cell, yang dilaporkan menargetkan rilis pada 2026, bisa melihat jadwalnya diperpanjang. Assassin's Creed Hexe, yang diungkapkan pada 2022 tetapi masih belum memiliki jendela rilis yang pasti, mungkin juga termasuk di antara judul yang tertunda. Selain itu, proyek yang dirumorkan seperti game Ghost Recon baru (sebelumnya diharapkan pada 2025 atau 2026), Far Cry 7 (menargetkan 2026), dan remake Assassin's Creed Black Flag semuanya bisa menghadapi siklus pengembangan yang lebih lama.
Game-Game yang Berpotensi Ditunda
- Splinter Cell Remake
- Assassin's Creed Hexe
- Rumor judul Ghost Recon
- Rumor Far Cry 7
- Rumor Assassin's Creed Black Flag Remake
Game yang Masih Sesuai Jadwal
Meskipun ada penundaan ini, kalender rilis Ubisoft tidak sepenuhnya kosong. Perusahaan telah mengonfirmasi bahwa sekuel game strategi Anno 117 Pax Romana tetap sesuai jadwal untuk jendela rilis 2025, sementara remake Prince of Persia: The Sands of Time masih diharapkan diluncurkan pada 2026. Ubisoft juga menyebutkan bahwa judul tambahan yang direncanakan untuk tahun finansial ini akan diumumkan pada tahap selanjutnya, menunjukkan beberapa kejutan mungkin masih tersedia bagi para pemain.
Game-Game yang Dikonfirmasi Masih Sesuai Jadwal
- Anno 117 Pax Romana (2025)
- Prince of Persia: The Sands of Time Remake (2026)
Perubahan Organisasi Ubisoft
Penyesuaian pengembangan ini terjadi di tengah perubahan organisasi yang signifikan di Ubisoft. Perusahaan baru-baru ini mengumumkan anak perusahaan baru bermitra dengan Tencent, yang menginvestasikan lebih dari satu miliar dolar ke dalam usaha tersebut. Entitas baru ini akan bertanggung jawab atas tiga waralaba terbesar Ubisoft: Assassin's Creed, Far Cry, dan Rainbow Six. Sementara itu, organisasi utama Ubisoft, yang mengelola semua properti lainnya, sedang menerapkan langkah-langkah penghematan biaya dan peningkatan proses.
Implikasi Finansial dan Pertumbuhan Masa Depan
CEO Yves Guillemot telah menyatakan keyakinan bahwa tahun fiskal 2026-27 dan 2027-28 akan melihat pertumbuhan signifikan dibandingkan dengan 2025-26, didorong oleh konten yang kuat dari merek-merek terbesar perusahaan. Ini menunjukkan periode penundaan dan restrukturisasi saat ini adalah bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat posisi pasar Ubisoft. Perusahaan telah menyelesaikan program penghematan biaya awal lebih cepat dari jadwal dan telah berkomitmen untuk menemukan tambahan 100 juta euro dalam penghematan selama dua tahun ke depan untuk mendorong efisiensi struktural.
Informasi Keuangan
- Penghematan biaya yang telah selesai: €200 juta
- Penghematan tambahan yang direncanakan: €100 juta (selama dua tahun ke depan)
- Investasi dari Tencent: Lebih dari €1 miliar
Konteks Industri dan Kekhawatiran
Pergeseran strategi ini terjadi pada saat industri game menghadapi berbagai tantangan, termasuk PHK besar-besaran dan penutupan studio. Ubisoft sendiri telah memangkas lebih dari 700 pekerjaan sejak 2023 dan menutup seluruh tim pengembangan. Meskipun memperpanjang jadwal pengembangan dapat meningkatkan kualitas game, beberapa pengamat industri telah menyatakan kekhawatiran tentang apakah penghematan biaya ini mungkin mengarah pada pengurangan tenaga kerja lebih lanjut. Keseimbangan antara peningkatan kualitas dan penghematan biaya kemungkinan akan tetap menjadi titik pengawasan saat Ubisoft menerapkan perubahan ini.