Dalam langkah yang mengejutkan komunitas emulasi, Nintendo secara efektif telah menutup Ryujinx, salah satu emulator Nintendo Switch paling populer. Tindakan ini menyusul kemenangan hukum Nintendo atas Yuzu, emulator Switch terkemuka lainnya, pada awal tahun ini.
Ryujinx, sebuah proyek open-source yang dimulai pada tahun 2017, memungkinkan pengguna untuk memainkan game Nintendo Switch di sistem Windows, Linux, dan macOS. Emulator ini telah mendapatkan banyak pengikut karena kinerjanya dan kompatibilitasnya dengan berbagai judul Switch.
Menurut pesan yang diposting di server Discord Ryujinx oleh pengembang riperiperi, Nintendo menghubungi pengembang utama proyek, gdkchan, dengan tawaran untuk menghentikan pekerjaan pada emulator dan menghapus semua aset terkait. Meskipun persyaratan pasti dari perjanjian tersebut belum diungkapkan, hilangnya repositori GitHub dan halaman unduhan Ryujinx secara tiba-tiba sangat menunjukkan bahwa gdkchan menerima tawaran Nintendo.
Perkembangan ini telah membuat komunitas emulasi terguncang, dengan banyak yang mengungkapkan kekhawatiran tentang masa depan upaya pelestarian game. Ryujinx memiliki beberapa fitur menjanjikan yang sedang dikembangkan, termasuk:
- Versi iOS yang dilaporkan berjalan dengan baik
- Versi Android yang sedang dalam pengembangan
- Berbagai peningkatan kinerja dan kompatibilitas
Sayangnya, kemajuan ini kemungkinan tidak akan pernah terwujud karena penghentian proyek secara mendadak.
Sikap agresif Nintendo terhadap emulator telah terdokumentasi dengan baik, dengan perusahaan mengutip kekhawatiran tentang pembajakan dan perlindungan kekayaan intelektual. Dalam gugatan baru-baru ini terhadap Yuzu, Nintendo mengklaim bahwa The Legend of Zelda: Tears of the Kingdom dibajak lebih dari 1 juta kali sebelum rilis resminya.
Sementara beberapa anggota komunitas berspekulasi bahwa penutupan Ryujinx mungkin melibatkan penyelesaian finansial, tidak ada bukti konkret yang mendukung klaim ini. Mengingat sejarah Nintendo dalam mengejar tindakan hukum terhadap pengembang emulator, tampaknya lebih mungkin bahwa ancaman gugatan adalah motivator utama untuk kepatuhan.
Penutupan Ryujinx menandai pukulan signifikan lainnya bagi dunia emulasi dan menimbulkan pertanyaan tentang pelestarian jangka panjang sejarah video game. Seiring platform digital berkembang dan perangkat keras menjadi usang, emulator sering berfungsi sebagai sarana untuk menjaga game klasik tetap dapat diakses oleh generasi pemain baru.
Untuk saat ini, masa depan emulasi Switch tetap tidak pasti, dengan Nintendo menunjukkan kesediaannya untuk mengambil tindakan cepat dan tegas terhadap proyek yang dianggap sebagai ancaman terhadap kekayaan intelektualnya. Saat debu mulai reda dari perkembangan terbaru ini, komunitas teknologi akan mengamati dengan seksama untuk melihat bagaimana hal ini berdampak pada lanskap yang lebih luas dari emulasi game dan upaya pelestarian.